Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Melaju Tanpa Masinis, Teknologi LRT Jabodebek Lebih Canggih dari MRT Jakarta

Teknologi yang digunakan pada LRT Jabodebek diklaim lebih canggih dibandingkan moda transportasi kereta lain, seperti MRT Jakarta atau LRT Sumatra Selatan.
Rangkaian kereta Light Rail Transit (LRT) terparkir di Depo LRT Jatimulya, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Rangkaian kereta Light Rail Transit (LRT) terparkir di Depo LRT Jatimulya, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan bahwa teknologi yang digunakan pada LRT Jabodebek lebih tinggi dibandingkan moda transportasi kereta lain, seperti MRT Jakarta atau LRT Sumatra Selatan.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menjelaskan, LRT Jabodebek menggunakan sistem GoA Level 3 atau generasi ketiga. Dia menuturkan, teknologi tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan MRT Jakarta ataupun LRT Sumsel. 

“Dengan teknologi ini, memungkinkan kereta dioperasikan tanpa masinis dan mengatur jarak antarkereta menjadi lebih dekat dengan tetap konstan menjaga jarak aman,” jelas Adita dalam keterangan resminya, Senin (10/7/2023).

Selain itu, LRT Jabodebek juga merupakan karya anak bangsa dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang lebih dari 60 persen. Hal tersebut termasuk sarana kereta apinya yang merupakan buatan PT Industri Kereta Api atau Inka.

LRT akan menggunakan sistem communication-based train control (CBTC) dengan grade of automation (GoA) level 3. Sistem CBTC adalah sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis dari pusat kendali operasi serta tanpa masinis.

Dia menambahkan, Kemenhub secara intensif melakukan serangkaian pengujian LRT Jabodebek, baik dari sisi kesiapan sarana, prasarana maupun sumber daya manusia (SDM). Hal ini dilakukan untuk memastikan kesiapan operasi dan aspek keselamatan telah terpenuhi ketika nantinya LRT Jabodebek dioperasikan. 

“Progres kesiapan baik dari sisi sarana, prasarana dan SDM rata-rata sudah mencapai sekitar 97 persen. Pengujian akan terus kami lakukan bersama dengan pihak operator. Jika masih ditemukan adanya kekurangan, tentunya harus segera dilakukan perbaikan dan penyempurnaan,” ujarnya

Pengujian yang dilakukan terkait SDM, seperti train attendant, penyedia, hingga pengawas stasiun. Kemudian dengan pengendali operasi terpusat kereta otomatis, petugas pemeriksaan, dan petugas perawatan sarana dan prasarana. Tidak lupa sarana prasarana seperti stasiun, rel, persinyalan, dan lain-lain pun dimatangkan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper