Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ID Food Ungkap Rencana Pemanfaatan PMN Hingga Tahun Depan

ID Food menetapkan indikator keberhasilan pemanfaatan PMN tunai dengan indikator peningkatan penjualan dan penurunan biaya.
Menteri BUMN Erick Thohir saat RDP dengan Komisi VI DPR membahas usulan PMN 2022, Kamis (8/7/2021).
Menteri BUMN Erick Thohir saat RDP dengan Komisi VI DPR membahas usulan PMN 2022, Kamis (8/7/2021).

Bisnis.com, JAKARTA – Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan ID Food menyampaikan sejumlah rencana pemanfaatan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) hingga 2024.

Sekretaris Korporasi ID Food Yosdian menyampaikan setelah mendapat PMN tunai, maka ID FOOD selaku induk Holding BUMN Pangan akan melakukan monitoring PMN dengan mekanisme disbursement ke anak melalui injeksi modal (penambahan ekuitas).

“Pelaksanaan penggunaan PMN menjadi tanggung jawab direksi anak perusahaan dan dilaporkan penggunaannya secara berkala ke induk perusahaan,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (3/7/2023).

Perseroan juga akan mengontrol penggunaan PMN melalui kajian bisnis yang dilakukan secara berkala. Selanjutnya, ID Food menetapkan indikator keberhasilan pemanfaatan PMN tunai dengan indikator peningkatan penjualan dan penurunan biaya, retained earnings  yang bertambah, ekuitas yang tidak tergerus, hingga Investasi menggunakan PMN.

Berdasarkan data yang diperoleh Bisnis, ID Food mengajukan PMN senilai Rp500 miliar. Rencana pengggunaan dana PMN tersebut adalah untuk sektor peternakan yang digunakan untuk pembangunan Kandang & Hatchery GPS serta Hatchery PS senilai Rp235 miliar.

Tujuan utamanya adalah memperbaiki struktur bisnis berdikari dari trading menjadi produsen protein, serta mendukung kedaulatan pangan nasional untuk grand parent stock ayam dalam rangka memenuhi suplai protein hewani dan penugasan Pemerintah untuk industri poultry Indonesia.

Selain peternakan, dia memerinci PMN juga digunakan untuk memperkuat sektor garam. Hal ini guna menjamin kelancaran distribusi garam yang melewati dermaga PT Garam dan meningkatkan nilai tambah pendapatan dari menjual garam bahan baku menjadi menjual garam olahan, serta dalam rangka mendukung program Pemerintah terkait dengan percepatan pembangunan penggaraman nasional

Program yang direncanakan adalah Pembangunan Dermaga Kalianget & Camplong, serta Pembangunan Pabrik 160 Garam Industri dengan kapasitas 52.800 Ton per tahun. Kebutuhan pendanaan mencapai Rp160 miliar.

Terakhir untuk memperkuat sektor, Perdagangan & Logistik, ID Food membutuhkan dana senilai Rp105 miliar. Tujuannya adalah memperkuat Cadangan Pangan Pemerintah untuk komoditas yang membutuhkan cold storage dalam rangka memenuhi kebutuhan cold storage di Indonesia

Program yang dijalankan adalah pembangunan cold storage dengan kapasitas sebanyak 5.000 ton

Sementara untuk PMN pada 2024, ID Food juga memetakan kebutuhan pendanaan senilai Rp1,9 triliun. Dengan rincian program revitalisasi pabrik dan penguatan rantai pasok tebu Jawa Timur serta Revitalisasi pabrik dan penguatan rantai pasok tebu Jawa Barat senilai Rp856 miliar. Selanjutnya, Pembangunan Pabrik Pakan dengan kapasitas 7.000 ton/bulan senilai Rp235 miliar.  Disusul modernisasi penggaraman di Sumenep dan Sampang senilai Rp110 miliar.

ID food juga akan memperkuat pembangunan UPI di Bacan dan Ambon dan Pembangunan Pabrik Es di Bitung total senilai Rp130 miliar. Terakhir, yakni pembangunan cold storage dengan kapasitas sebesar 30.000 ton senilai Rp569 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper