Bisnis.com, BALIKPAPAN – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan bahwa sektor hulu migas berkomitmen untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengatakan, sebagai langkah progresif mereka akan secara terus-menerus melakukan koordinasi dan menyiapkan alokasi yang dibutuhkan guna mengakomodasi kebutuhan energi di IKN yang diprediksi meningkat setiap tahunnya.
Adapun, pemenuhan kebutuhan energi di IKN memang akan mengacu pada konsep energi hijau atau bersumber dari energi terbarukan. Namun, Nanang menilai peran industri hulu migas tetap masih diperlukan.
"Gas bumi sebagai energi transisi masih diperlukan untuk memenuhi kebutuhan industri dan rumah tangga di sekitar IKN," ujarnya dalam acara Forum Kapasitas Nasional III 2023 Area Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul), Selasa (4/7/2023).
Guna mendukung kebutuhan energi tersebut, SKK Migas telah mencanangkan empat strategi jangka panjang untuk meningkatkan cadangan dan produksi migas di sektor hulu.
Pertama, mengoptimalkan lapangan-lapangan yang sudah tua, tetapi masih produktif dengan melakukan pemboran, workover, dan lain-lain. Kedua, eksplorasi, yaitu mencari cadangan baru dengan meningkatkan investasi.
Baca Juga
“Tahun ini investasi untuk eksplorasi dua kali lipat dibandingkan tahun lalu, yaitu sekitar US$1,7 miliar,” katanya.
Ketiga, enhance oil recovery (EOR), yaitu meningkatkan produksi dengan menggunakan produk-produk seperti surfaktan yang diproduksi oleh PKG.
“Sekarang lagi uji coba dan kalau berhasil akan diimplementasikan,” katanya.
Keempat, transformasi resources ke produksi, yaitu mengimplementasikan plan of development yang sudah disetujui dalam bentuk proyek sehingga menjadi produksi.
Nanang juga menekankan pentingnya tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam pengelolaan sumber daya migas. Dia mengatakan bahwa SKK Migas telah memiliki sejarah panjang dalam hal ini dan layak untuk menggunakan teknologi, kapabilitas, dan SDM dengan TKDN yang tinggi.
“Paling tidak [TKDN] di angka 80 persen atau 85 persen,” tuturnya.
Sementara itu, Asisten Administrasi Pembangunan dan Perekonomian Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Ujang Rachmad mengatakan bahwa acara Forum Kapasitas Nasional III 2023 bukan hanya sekedar acara kumpul-kumpul, tetapi sebagai sarana unjuk kinerja, rencana, dan kolaborasi.
Adapun, dia menuturkan bahwa acara ini melibatkan semua pemangku kepentingan dari hulu ke hilir, bahkan perlibatan UMKM.
“Sangat positif terutama ada business matching juga,” pungkasnya.