Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Juni 2023 sebesar 53,93. Angka ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 3,03 dari bulan sebelumnya, 50,90.
Angka 53,93 ini menjadi skor IKI tertinggi sejak dirilis pada November 2022 lalu. Sebelumnya skor IKI terbesar pada Februari 2023 yaitu sebesar 52,32 poin.
Selain itu, kenaikan IKI pada Juni ini melengkapi menjadi kenaikan IKI pertama setelah tren pelambatan IKI selama tiga bulan berturut-turut.
IKI pada Maret 2023, tercatat turun 0,45 jadi 51,87 dari skor IKI pada Februari sebesar 52,32. Lalu dilanjutkan pada April yang turun 0,49 jadi 51,38, hingga pada Mei kembali turun sebesar 0,48 poin.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif menyebutkan, dengan angka yang meningkat cukup signifikan menjadi 53,93 berarti gambaran kondisi industri manufaktur pada bulan Juni ini dalam keadaan ekspansif dan kondisi pasar tengah berangsur membaik.
“Hasil perhitungan IKI pada bulan Juni 2023 yakni sebesar 53,93 atau meningkat sebesar 3,03 poin dibandingkan bulan Mei 2023 yakni sebesar 50,90,” kata Febri dalam jumpa pers IKI di kantor Kemenperin Jakarta pada Selasa (27/6/2023).
Baca Juga
Adapun subsektor yang mengalami ekspansi pada IKI Juni 2023 ini ada sebanyak 20 subsektor dengan porsi produk domestik bruto (PDB) sebesar 96,5 persen, di antaranya industri makanan dan minuman, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, industri kendaraan motor trailer dan semi trailer dan lain-lain.
Dari 20 subsektor manufaktur yang mengalami ekspansi ini, Febri menjelaskan, ada tiga subsektor yang berkontribusi positif.
"Jadi 23 yang dibina oleh Kemenperin, ada tiga subsektor yang performanya kinclong, industri otomotif yang paling bagus, lalu industri makanan dan industri minuman," tambah Febri.
Lalu subsektor industri yang mengalami kontraksi sebanyak tiga subsektor dengan share PDB sebesar 3,5 persen, diantaranya industri tekstil, industri kulit dan barang dari kulit dan alas kaki, serta industri pengolahan lainnya.
Lebih lanjut Febri menjelaskan, kenaikan IKI di bulan Juni ini disebabkan oleh ekspansinya ketiga variabel pembentuk skor manufaktur nasional setiap bulannya, yaitu variabel pesanan baru, produksi dan ketersediaan produk.
“Industri manufaktur sedang bergerak pada posisi ekspansi, seluruh variabel pembentuk IKI mengalami Kenaikan, baik pesanan baru, produksi maupun ketersediaan produk,” kata Febri.
Variabel pesanan baru meningkat sebesar 4,97 poin menjadi 54,81 dari sebelumnya sebesar 49,84 poin, lalu variabel produksi yang juga meningkat menjadi 54,96 dari sebelumnya 50,01. Sementara, variabel persediaan produk turun menjadi 50,34 dari 54,90.