Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mata Uang China Yuan Turun ke Level Terendah dalam 7 Bulan Terakhir

Mata uang China yuan telah turun dalam tujuh bulan terakhir ke level 7,21 per dolar.
Ilustrasi uang kertas Yuan dan dolar AS. REUTERS/Dado Ruvic
Ilustrasi uang kertas Yuan dan dolar AS. REUTERS/Dado Ruvic

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang China yuan telah turun 0,5 persen atau turun ke level terendah dalam tujuh bulan terakhir dengan nilai sebesar 7,21 per dolar di China. 

Mengutip Bloomberg pada Senin (26/5/2023) Yuan menurun akibat peningkatan pesimisme atas pemulihan ekonomi dan divergensi kebijakan China yang terus membebani sentimen. 

Bank sentral China atau PBOC telah berusaha untuk menahan pelemahan mata uang dalam negeri dengan melakukan penetapan pada premi terbesar untuk perkiraan tahun ini. Hal tersebut kemudian menunjukan bahwa PBOC semakin tidak nyaman dengan pelemahan yuan. 

Pada Jumat (23/6) Yuan di pasar luar negeri juga menurun ke level terendah sejak November lantaran investor kecewa dengan langkah stimulus yang terbatas dari China. 

"Mungkin yuan akan melemah lebih lanjut dalam jangka pendek karena bank sentral dari negara-negara maju lebih tegas daripada yang diperkirakan dan pemulihan pertumbuhan China lebih lambat dari yang diperkirakan, terutama tanpa adanya stimulus yang lebih kuat," ucap kepala strategi makro China di Standard Chartered,  Becky Liu.

Menurut Liu, Yuan dapat turun ke level sekitar 7,3 per dolar. Namun, menjelang akhir kuartal III/2023 atau kuartal IV/2023, mereka dapat melihat ada ruang bagi yuan untuk stabil dan mendapatkan sedikit keuntungan kembali. 

Pengeluaran perjalanan China selama liburan juga tidak mencapai tingkat sebelum Covid. Hal ini menunjukan adanya perlambatan dalam konsumsi. Penetapan tersebut membatasi pergerakan yuan dalam negeri sebesar 2 persen dari kedua sisi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper