Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) menilai negara-negara Asia dan Pasifik berpotensi menjadi poros pertumbuhan ekonomi global pada 2023.
CEO AVPN Naina Subberwal Batra mengungkapkan bahwa Asia akan berkontribusi hingga 70 persen terhadap pertumbuhan ekonomi global hingga akhir 2023. Menurutnya, masa-masa kejayaan Asia telah tiba dan ini akan menciptakan kemakmuran bagi negara-negara di Asia-Pasifik.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi ini dicapai dengan melaksanakan program SDG seperti mengentaskan kemiskinan, ketidaksetaraan gender, perubahan iklim, dan menciptakan pemerataan pendidikan. Dia mengungkapkan hampir semua negara-negara di Asia melaksanakan program SDG.
"UNESCAP memperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi bisa tercapai, bila negara-negara berkomitmen memenuhi SDG hingga 2065 atau 35 tahun lebih lama dari yang ditentukan. Dana tambahan yang dibutuhkan untuk SDG sampai 2065 senilai US$1,5 triliun," ungkapnya
Menurutnya, ekonomi di Asia cukup kuat karena mampu bertahan di tengan kondisi cuaca ekstrim, ketegangan geopolitik, pandemi, dan ketimpangan infrastruktur sosial-ekonomi.
Baca Juga
Dilansir dari situs IMF, Asia dan Pasifik telah menjadi cahaya bagi dunia, di tengah kondisi ekonomi global yang suram. Kawasan ini akan menyumbang sekitar 70 persen dari pertumbuhan global tahun ini dan telah berkontribusi lebih besar dari beberapa tahun terakhir.
Outlook Ekonomi Regional IMF menggambarkan ketahanan kawasan menjadi penting bagi para pembuat kebijakan. Pertumbuhan di Asia dan Pasifik diperkirakan meningkat menjadi 4,6 persen pada 2023 dari 3,8 persen tahun lalu.
Negara yang berkontribusi paling besar adalah China terhadap pertumbuhan ekonomi global sebanyak 34,9 persen. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi India berkontribusi 15,4 persen dan Indonesia 4,4 persen terhadap global. Ketiga negara tersebut menjadi 3 besar di dunia.