Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Filantropi Bisa Pecahkan Masalah Sosial dan Ekonomi, Ini Kata Putri Sukanto Tanoto

Putri Sukanto Tanoto, Belinda Tanoto mengungkapkan telah melakukan pekerjaan filantropi selama 15 tahun terakhir.
Belinda Tanoto mengungkapkan peran filantropi/Novita Sari Simamora
Belinda Tanoto mengungkapkan peran filantropi/Novita Sari Simamora

Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Filantropi berpotensi memiliki peran yang sangat signifikan untuk mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi di Indonesia.

Putri Sukanto Tanoto, Belinda Tanoto mengungkapkan telah melakukan pekerjaan filantropi selama 15 tahun terakhir. Dia mengungkapkan filantropi telah memberikan efek positif dalam investasi dan bisa saling menguatkan.

"Tanoto Foundation diciptakan untuk memobilisasi dan mengatasi berbagai masalah sosial. Masalah sosial bisa dipecahkan dari berbagai sumber yakni pemerintah, organisasi filantropi, lembaga pembangunan, dan swasta," ungkapnya dalam AVPN Conference 2023, Rabu (21/6/2023).

Chief of Sustainable Finance, AVPN Komal Sahu menuturkan bahwa filantropi dan pemerintah saja tidak dapat mengatasi semua tantangan global. Dia mengungkapkan harus ada yang memobilisasi untuk menciptakan sosial ekonomi yang berkelanjutan.

"Kami percaya, masalah sosial dan ekonomi bisa dipecahkan dengan kolaborasi. Kami menyadari bahwa tidak ada entitas atau sektor atau bisnis tunggal yang dapat mengatasi tantangan kompleks," tuturnya.

Dia mengatakan bahwa investasi berdampak adalah bukti bahwa modal dapat menjadi kekuatan untuk kebaikan, melampaui perbatasan dan industri serta menghasilkan hasil positif bagi manusia, juga bisa dikomersialisasi dengan baik.

Komal menuturkan tujuan dari investasi berdampak untuk menciptakan hasil yang positif. Menurutnya, filantropi bukan hanya tentang keuntungan finansial, tetapi juga harus berusaha untuk menghasilkan dampak sosial dan lingkungan yang terukur di samping keuntungan finansial.

"AVPN terus berupaya untuk mendorong perubahan sosial dengan mempromosikan inisiatif dalam investasi, tema strategis, membina hubungan, dan mempercepat pengembangan ekosistem dampak di APAC," kata Komal.

Di sisi lain, Belinda Tanoto mengungkapkan bahwa modal filantropi sangat terbatas, sehingga dibutuhkan cara lain untuk menciptakan pendanaan lain untuk memenuhi kebutuhan sosial yang mendesak.

Sebagai informasi, Sukanto Tanoto mendirikan Tanoto Foundation pada 1981 untuk pengembangan pendidikan kepemimpinan, dan riset kesehatan. Tanoto adalah pengusaha asal Sumatra Utara, pemilik Raja Garuda Mas (RGM) pada 1973, yang kini berganti nama menjadi Royal Golden Eagle (RGE).

Sukanto Tanoto menjadi orang terkaya ke-18 pada 2022 di Indonesia. Adapun kekayaannya telah mencapai US$3 miliar atau sekitar Rp44,6 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper