Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Utang Luar Negeri Pemerintah Rp2.905 Triliun, Siapa Kreditur Terbesar?

Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri pemerintah mencapai Rp2.905 triliun hingga saat ini.
Ilustrasi utang luar negeri Indonesia/Bisnis - Himawan L Nugraha
Ilustrasi utang luar negeri Indonesia/Bisnis - Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan utang luar negeri pemerintah naik 1,8 persen menjadi US$194,1 miliar atau setara Rp2.905,1 triliun (estimasi kurs: Rp14.967) per April 2023. Negara ini ternyata menjadi kreditur terbesar bagi pemerintah.  

Berdasarkan data Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) edisi Juni 2023, Jepang tercatat sebagai negara pemberi utang terbesar kepada pemerintah dengan nilai mencapai US$8,45 miliar, disusul Jerman sebesar US$3,9 miliar, dan Perancis US$2,38 miliar. 

Kepala Departemen komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyampaikan bahwa kenaikan utang luar negeri (ULN) pemerintah terjadi setelah bulan Maret lalu mengalami kontraksi sebesar 1,1 persen year-on-year (yoy). 

“Perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan sentimen positif pelaku pasar global yang tetap terjaga,” Erwin dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (19/6/2023).

Dia menyampaikan penarikan ULN pemerintah pada April 2023 masih diutamakan untuk mendukung pembiayaan sektor produktif dan prioritas, khususnya untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian global. 

Selain itu, kata Erwin, pemerintah terus berkomitmen mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel, termasuk dalam menjaga kredibilitas dalam memenuhi kewajiban pembayaran pokok serta bunga secara tepat waktu.

ULN pemerintah mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (24,1 persen dari ULN pemerintah); administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (17,9 persen); jasa pendidikan (16,8 persen); konstruksi (14,3 persen); jasa keuangan dan asuransi (10,2 persen).

“Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah,” tuturnya.

Secara keseluruhan ULN Indonesia per April 2023 mencapai US$403,1 miliar atau setara Rp6.026,34 triliun. Posisi tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yang bercokol di angka US$403,3 miliar.

Berikut daftar 10 negara pemberi pinjaman terbesar ke pemerintah per akhir April 2023

  1. Jepang: US$8,45 miliar
  2. Jerman: US$3,9 miliar
  3. Perancis: US$2,38 miliar
  4. China: US$1,37 miliar
  5. Australia: US$1,13 miliar
  6. Korea Selatan: US$855 juta
  7. Amerika lainnya: US$817 juta
  8. Singapura: US$495 juta
  9. Eropa lainnya: US$349 juta
  10. Hongkong: US$325 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper