Bisnis.com, CIREBON – Program Kartu Prakerja di bawah naungan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, sebagai pelopor e-government pertama di Indonesia, menjadi inspirasi bagi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga pemerintah Kamboja.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja Denni P. Purbasari mengungkapkan bahwa model program ini telah dicontoh oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Modelnya Prakerja sudah dicontoh oleh Kemenkes untuk BOK [bantuan operasional kesehtan] kepada puskesmas dengan menciptakan virtual account dan segala macam, persis dengan Prakerja,” ungkapnya kepada awak media di Cirebon, Jumat (16/6/2023).
Denni menjelaskan, bahwa program Kartu Prakerja ini mengusung website yang ramah bagi seluruh masyarakat, mulai dari bahasa yang singkat, dekat, dan ramah bagi penggunanya.
Kartu Prakerja pun menerapkan consumer centric atau fokus pada menciptakan pengalaman terbaik bagi masyarakat, peserta, maupun penerima program ini.
Sebagai informasi, Denni menyebutkan bahwa situs resmi Kartu Prakerja memiliki tingkat aksesibilitas yang tinggi menurut Google, yaitu dengan skor sebesar 82. Capaian tersebut bahkan mengalahkan situs-situs resmi milik pemerintah lainnya.
Baca Juga
“Makanya kami bikin website seperti itu, bahasanya bukan Anda, tetapi kamu, sobat, itu lebih ramah dan dekat,” tambah Denni.
Selain dari sisi website, PMO juga memastikan data pengguna selalu terjaga dan aman meski dengan tampilan dan isian website yang mudah.
Sementara untuk hal sensitif lainnya seperti penyaluran bantuan terutama uang, prakerja menggunakan bank maupun dompet digital (e-wallet), karena sangat murah dan mudah.
“Saya sudah pernah ke Sumba, enggak ada bank, kalau mereka mau dipaksa buka rekening bank, harus pergi ke kabupaten sebelah, dengan adanya hp mereka bisa create emoney dari rumah,” ungkapnya.
Bila umumnya program pemerintah menyalurkan bantuan melalui Himbara, Kartu Prakerja turut bekerja sama dengan bank swasta, yaitu Bank BCA (BBCA).
Hal yang menjadi catatan penting, dalam penyaluran uang di program ini, dilakukan secara langsung dari kas Bendahara Umum Negara (BUN) milik Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kepada para penerima manfaat.
Tidak seperti bantuan lainnya yang mampir ke rekening kementerian maupun lembaga turunannya, yang berpotensi menimbulkan potongan pada jumlah bantuannya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun menyebutkan program ini patut dicontoh bagi pihak lainnya dengan pelayanan langsung secara digital.
“Ini service pertama dari goverment ke citizen, government to people. Dan ini e-government pertama di Indonesia. Tentu ini bisa menjadi contoh, dan benchmark pelayanan publik lainnya,” ujarnya.
Bahkan, National Social Protection Council (NSPC) Kamboja telah melakukan studi banding terhadap Kartu Prakerja secara langsung di Indonesia pada Maret 2023 lalu.
Pihak Kamboja melihat bahwa Prakerja memiliki banyak hal untuk ditawarkan dan menjadi inspirasi bagi kami untuk menjadikan program Technical and Vocational Education and Training (TVET) bagi rumah tangga miskin dan rentan.