Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menegaskan program Kartu Prakerja akan tetap berlanjut pada tahun depan meski nantinya ada pergantian Presiden Republik Indonesia.
Diketahui, Airlangga mendapatkan mandat untuk merealisasikan Kartu Prakerja secara langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 2020 lalu.
“Program Kartu Prakerja akan lanjut,” ungkapnya di depan para Alumni Kartu Prakerja di Cirebon, Jumat (16/6/2023).
Meski belum memberikan bocoran tentang rencana Kartu Prakerja setelah 2024, Airlangga menyampaikan khusus untuk 2024 jumlah penerima dan anggaran yang disediakan sama dengan 2023.
“Tahun depan [2024] anggaran dan jumlah penerima hampir sama dengan 2023,” ujarnya, Jumat (16/6/2023).
Pada skema normal yang mulai sejak Februari 2023, pemerintah menargetkan sebanyak 1 juta penerima Kartu Prakerja dengan total anggaran senilai Rp4,37 triliun.
Baca Juga
Secara rinci, anggaran tersebut terbagi menjadi dua fase, untuk semester I/2023 pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyediakan Rp2,67 triliun untuk 595.000 penerima.
Sementara pada semester II/2023, melalui DIPA Bendahara Umum Negara (BUN), Kemenkeu memberikan Rp1,7 triliun untuk 405.000 penerima.
Adapun, Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja mencatat sejak 2020 hingga Juni 2023 telah ada 17 juta penerima kartu prakerja dari 55 juta orang yang berpartisipasi dalam program tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja Denni P. Purbasari menyampaikan, program ini juga telah menyentuh 498 kab/kota dari 514 kab/kota yang ada.
“Dari skema semi bansos, semua kab/kota tercover, tetapi sekarang untuk skema normal daerah-daerah tersebut kita lihat sangat kecil, hanya 16 yang belum ter-cover dan semuanya di Papua,” katanya.