Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surplus Neraca Dagang Mei 2023 Diramal Makin Sempit, Efek Harga Komoditas

Surplus neraca dagang diperkirakan kembali menyempit, bahkan sangat mungkin mencapai US$1 miliar pada Mei 2023.
Ilustrasi kapal mengangkut kontainer untuk diekspor ke luar neger. JIBI/Rifki
Ilustrasi kapal mengangkut kontainer untuk diekspor ke luar neger. JIBI/Rifki

Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom memproyeksikan surplus neraca dagang akan kembali menyempit, bahkan sangat mungkin mencapai US$1 miliar pada Mei 2023. Jika demikian, menjadi level terendah sejak Januari 2022 yang mencapai US$0,93 miliar. 

Ekonom Bank Danamon Irman Faiz memperkirakan surplus neraca perdagangan akan turun signifikan pada periode tersebut, sebagai dampak dari penurunan harga komoditas, utamanya batu bara. 

“Untuk neraca dagang Mei 2023 kami prediksi turun surplusnya ke US$1 miliar,” katanya kepada Bisnis, Rabu (14/6/2023). 

Sebelumnya, pada April 2023 atau dalam bulan Ramadan dan Lebaran, surplus neraca dagang Indonesia menyentuh US$3,94 miliar, lebih tinggi dari capaian Maret 2023 sebesar US$2,91 miliar. 

Namun capaian surplus Maret tersebut hampir setengahnya dari kinerja Februari 2023 yang mencapai US$5,48 miliar. Surplus tertinggi sepanjang 2023. 

Sepakat dengan Irman, Kepala Ekonom Bank Pertama Josua Pardede juga melihat akan terjadi penurunan surplus seiring dengan harga komoditas yang menurun. 

Meski demikian, Josua lebih optimis dengan memperkirakan surplus akan mencapai angka US$2,57 miliar. Di mana kinerja ekspor masih akan tumbuh ekspor pada Mei 2023 tumbuh sebesar 1,1 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Secara tahunan, kinerja ekspor diperkirakan terkontraksi sebesar -9,3 persen (year-on-year/yoy).

Sementara itu, Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memiliki proyeksi tertinggi surplus di angka US$3,07 miliar. 

“Namun, surplus perdagangan dapat bertahan lebih lama karena penurunan harga komoditas akan lebih bertahap,” ujarnya, Rabu (14/6/2023).

Faisal menyampaikan dengan pembukaan kembali ekonomi China, pengurangan produksi minyak OPEC+, produksi beberapa komoditas yang lebih rendah di tengah kemungkinan El Nino yang tinggi tahun ini, dan meredanya krisis energi global akan mempertahankan tren surplus Indonesia yang telah berlangsung selama 36 bulan alias 3 tahun. 

Adapun, BPS akan mengumumkan kinerja perdagangan Indonesia Mei 2023 pada hari ini, Kamis (15/6/2023), pukul 11.00 WIB. 

Data Surplus Neraca Dagang 2023 

Januari US$3,87 miliar 

Februari US$5,48 miliar 

Maret US$2,91 miliar 

April US$3,94 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper