Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia terus memperluas negara tujuan perdagangan sekaligus mengajak lebih banyak investor untuk menanamkan uangnya di dalam negeri termasuk dengan Denmark.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam pertemuan bilateral dengan Menlu Denmark Lars Lokke Rasmussen, di Kopenhagen, Denmark menyampaikan kerja sama kedua negara terus dipacu.
"Denmark adalah mitra dagang Indonesia terbesar di wilayah Nordik pada 2022. Tahun lalu, perdagangan kedua negara naik hingga 132 persen dan mencapai hampir US$1 miliar," kata Retno dalam keterangan tertulis dari Kemlu RI, pada Rabu (14/6/2023).
Retno menyebutkan setelah perundingan Indonesia-EU CEPA yang tengah berlansung dapat diselesaikan, hubungan perdagangan kedua negara akan semakin kuat.
"Kenaikan ini tentu kita sambut baik, dan kedua Menlu yakin jika perundingan Indonesia-EU CEPA sudah dapat diselesaikan, maka hubungan perdagangan akan semakin kuat. Kedua Menlu juga membahas upaya untuk mempercepat penyelesaian perundingan Indonesia-EU CEPA setelah perundingan putaran ke-14 akhir bulan lalu," tambahnya.
Menlu mengatakan juga membahas penguatan perdagangan yang hanya dapat dilakukan jika kedua belah pihak dapat menghilangkan hambatan perdagangan.
Baca Juga
"Jadi kita juga bahas bagaimana upaya untuk menghilangkan hambatan perdagangan, dalam kaitan inilah saya kembali menyampaikan concern terkait kebijakan diskriminatif Uni Eropa, termasuk regulasi deforestasi yang baru-baru ini dikeluarkan oleh Uni Eropa," ujarnya.
Selain itu, Menlu Retno juga membahas beberapa sektor potensial yang dapat diperkuat kerja samanya, yaitu investasi di bidang energi dan kesehatan. Adapun di sektor energi, terdapat potensi untuk pengembangan smart grid, energi surya, bayu, dan hidro.
"Saya juga dorong realisasi komitmen dukungan Denmark terhadap implementasi Just Energy Transition Partnership (JETP) di Indonesia," ucapnya.
Sementara itu, di sektor kesehatan, Indonesia mengharapkan kerja sama untuk penguatan kemandirian, kesehatan, termasuk melalui kerja sama antara Bio Farma dan Nova Nordisk untuk mengatasi penyakit diabetes.
Adapun selain isu-isu bilateral, dalam pertemuan dengan Menlu Denmark juga dibahas isu-isu kawasan dan dunia, seperti Asean, terutama prioritas Keketuaan Indonesia di Asean, isu Afghanistan, dan juga kerja sama Utara-Selatan.
"Saya juga menggunakan kesempatan pertemuan untuk minta dukungan Denmark terhadap pencalonan Indonesia di Dewan Keamanan PBB untuk 2029-2030," tambahnya.
Kunjungan ke Denmark itu menjadi yang pertama bagi Retno dalam 17 tahun terakhir. Retno terakhir berkunjung ke negara itu pada 2006. "Kunjungan ini juga sekaligus sebagai kunjungan balasan kepada Menlu Denmark yang telah berkunjung ke Jakarta, pada November 2021," katanya.
Kemudian, saat mengakhiri pertemuan tersebut, Menlu RI bersama dengan Menlu Denmark menyaksikan penandatangangan Implementing Arrangement untuk MoU on Infrastructure Project Financing dengan nilai 1 miliar Euro atau sekitar Rp16 triliun.
Adapun penandatanganan tersebut penting untuk penguatan kemitraan kedua negara dalam kerja sama proyek infrastruktur strategis di Indonesia.