Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pembangunan proyek pipa gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) tahap I, ruas Batang - Semarang, tidak berada di patahan atau Sesar Gringsing.
Hasil kajian Badan Geologi tersebut merupakan tindak lanjut dari adanya temuan Sesar Gringsing di Kabupaten Batang, Jawa Tengah dengan panjang 19 kilometer (km) yang berpotensi menimbulkan gempa pada awal Maret lalu oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kepala Badan Geologi Sugeng Mujiyanto mengatakan, daerah diduga zona Sesar Gringsing tergolong tanah keras atau batuan lunak (kelas C). Berdasarkan peta geologi lembar Jawa bagian tengah dan peta geologi lembar Banjarnegara dan Pekalongan, tidak ada struktur geologi berupa sesar di daerah tersebut.
"Berdasarkan peta geologi tersebut infrastruktur jalur pipa gas yang melewati wilayah Kabupaten Batang tidak berada pada Sesar Weleri atau Sesar Gringsing," kata Sugeng, dikutip dari siaran pers, Selasa (13/6/2023).
Sugeng menggambarkan kondisi geologi daerah Sesar Gringsing terlihat relief sedang dan bukan merupakan pantai landai berdasarkan data Denmas. Pada bagian timur terlihat adanya gawir (scarp) berarah barat laut - tenggara.
Berdasarkan data gaya berat, tidak terlihat adanya kelurusan anomali bouger pada daerah yang diduga zona Sesar Gringsing dan berdasarkan data Demnas tidak terlihat kelurusan. Kelurusan data Demnas terlihat di selatan zona Sesar Weleri atau Gringsing yang berarah NWW-SEE. Batuan daerah tersebut adalah endapan kuarter berumur pleistosen yang merupakan Formasi Damar (QTd), terdiri dari batu lempung tufan, breksi gunung api, batu pasir, tuf dan konglomerat, serta diperkirakan diendapkan pada lingkungan nonmarine.
Baca Juga
Dia menambahkan, berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi (KRBG) yang diterbitkan oleh Badan Geologi (BG), zona Sesar Weleri terletak pada KRBG rendah, artinya kawasan yang berpotensi terlanda guncangan gempa bumi pada skala V MMI (modified mercally intensity).
"Sebaran kegempaan daerah tersebut tergolong rendah. Berdasarkan data katalog gempa bumi merusak dari Badan Geologi tidak tercatat adanya kejadian gempa bumi merusak pada zona Sesar Weleri," jelas Sugeng.
Dia memastikan Kementerian ESDM dalam perencanaan dan pelaksanakan pembangunan infrastruktur ESDM tetap memperhatikan dan mempertimbangkan aspek-aspek kegeologian dan kebencanaan.
"Potensi kejadian gempa bumi di wilayah sekitar Gringsing tersebut cukup rendah dan tidak besar, yaitu dalam sejarahnya hanya satu kali pada 21 Agustus 2008 dengan magnitude 4,4 yang berada 5,9 km di utara zona Gringsing. Jadi prinsipnya, Kementerian ESDM itu jika akan membangun infrastruktur ESDM sudah mempertimbangkan aspek kebencanaan," kata Sugeng.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif memastikan memastikan proyek pembangunan pipa gas bumi Batang-Semarang dilakukan dengan hati-hati melalui kajian teknis mendalam dan pemasangan pipa yang lebih dalam sehingga diharapkan tidak akan membahayakan masyarakat.
"Kan sudah dilakukan kajian teknis sedemikian rupa sehingga tidak akan membahayakan dan akan dilakukan dengan hati-hati," ujar Arifin saat meninjau stasiun ESDM di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Rabu (7/6).
Adapun, temuan BMKG mengemukakan adanya Sesar Gringsing yang terletak di Kabupaten Batang, Jawa Tengah dengan panjang 19 km. BMKG menyebut sesar ini dengan nama lain, yaitu Sesar Kendang atau Sesar Weleri. Sesar Weleri melewati Kecamatan Gringsing, Banyuputih, dan Subah.