Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Resmi Setop Ekspor Bauksit, Cadangan RI Terbesar ke-6 di Dunia

Cadangan dan produksi bauksit Indonesia berada di peringkat ke-6 di dunia atau 4 persen dari cadangan dunia.
Penambangan bauksit./Bisnis.com
Penambangan bauksit./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menutup keran ekspor bijih bauksit per 10 Juni 2023. Cadangan dan produksi komoditas mineral logam ini di Tanah Air cukup besar dan termasuk peringkat enam besar di dunia.

Berdasarkan Rencana Pengelolaan Mineral dan Batubara Nasional Tahun 2022-2027 yang ditetapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada 19 Desember 2022, dikutip Senin (12/6/2023), cadangan dan produksi bauksit Indonesia berada di peringkat ke-6 di dunia atau 4 persen dari cadangan dunia.

Indonesia memiliki total sumber daya bauksit sebesar 6,6 miliar ton bijih dan 1,1 miliar ton logam, dengan cadangan 3,2 miliar ton bijih dan 520 juta ton logam.

Indonesia juga masih menyimpan beberapa wilayah yang belum dieksplorasi (greenfield) yang dapat dikembangkan dan dijadikan peluang investasi. Wilayah greenfield untuk komoditas bauksit teridentifikasi di Provinsi Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat.

Pemerintah memperkirakan permintaan komoditas bauksit dan besi akan mengalami peningkatan seiring proyeksi permintaan alumunium pasar global yang terus meningkat.

Adapun, kebijakan moratorium ekspor bauksit diberlakukan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba).

"Mulai Juni 2023, pemerintah akan memberlakukan pelarangan ekspor bijih bauksit dan mendorong industri pengolahan dan pemurnian bauksit di dalam negeri," kata Jokowi, Rabu (21/12/2022).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, saat ini baru ada empat smelter bauksit yang telah beroperasi dan selama ini belum bisa beroperasi penuh karena kekurangan suplai bahan bakunya.

Menurutnya, dengan pengoptimalan pengolahan dari empat smelter bauksit eksisting tersebut akan didapatkan tambahan nilai ekspor US$1,9 miliar dan akan menyerap tambahan tenaga kerja sebanyak 8.646 orang.

"Sehingga masyarakat masih mendapatkan manfaat bersih dari hilirisasi bauksit berupa nilai ekspor sebesar US$1,5 miliar dan penyerapan tenaga kerja 7.600 orang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper