Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

El Nino Bikin Produksi Beras Thailand Anjlok, Nasib Impor ke Indonesia?

Situasi El Nino bisa membuat produksi beras Thailand anjlok hingga 6 persen. Bagaimana nasib impor ke Indonesia?
Thailand/Pegipegi
Thailand/Pegipegi

Bisnis.com, JAKARTA - Berdasarkan perkiraan Kasikorn Research Centre (KRC), produksi beras Thailand pada 2023 dapat menurun hingga 6 persen yakni di antara 25,1 juta ton hingga 25,6 juta ton karena efek cuaca El Nino.

Mengutip Thai BPS World, KRC memprediksi total produksi beras Thailand tahun ini berada di antara 32,7 juta ton hingga 33,2 juta ton. Bila digabungkan dengan panen kedua sebesar 7,6 juta ton, maka akan memenuhi konsumsi dalam negeri dan ekspor yang diperkirakan akan meningkat dari tahun sebelumnya. 

KRC memperingatkan bahwa produksi beras kali ini akan lebih rendah jika musim kemarau berkepanjangan dan dapat menyebabkan banyak kerusakan pada tanaman. 

Selain itu, fenomena El Nino tahun ini jika berlangsung lebih lama maka akan berdampak pada penanaman tanaman utama dan kedua tahun depan. Untuk itu, KRC mendorong lembaga terkait untuk memastikan air yang cukup. 

Departemen Irigasi Kerajaan juga mendorong petani di daerah aliran sungai Chao Phraya untuk menunda penanaman tanaman kedua. 

Namun, KRC juga menyatakan bahwa petani tetap ingin menanam tanaman kedua mereka walaupun ada risiko kekurangan air. Hal ini karena harga ekspor yang menarik dan permintaan global terhadap beras Thailand. 

Nasib Impor Beras ke Indonesia

Selain India dan Thailand, Vietnam merupakan negara pengekspor beras terbesar ketiga di dunia. Vietnam sendiri memiliki rencana untuk memangkas ekspor beras menjadi 4 juta ton per tahun pada 2030 dari sebelumnya yang sebesar 7,1 juta ton. 

Menanggapi hal tersebut, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) sendiri tidak khawatir dalam memenuhi stok beras nasional dan mengatakan masih ada beberapa negara eksportir beras selain Vietnam.

“Selain Vietnam, ada beberapa negara yang menjadi alternatif asal impor beras, seperti: Thailand, India dan Pakistan,” ucap Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaluddin Iqbal mengutip pemberitaan Bisnis (3/6/2023). 

Namun sebagaimana diketahui, KRC memprediksi produksi padi Thailand dapat menurun 6 persen di tahun ini. Hal tersebut dapat menjadi perhatian, lantaran pemerintah kembali menugaskan Perum Bulog untuk mengimpor beras sebanyak 2 juta ton hingga Desember 2023. 

Mengutip pemberitaan Bisnis (27/5/2023) izin impor tersebut yang dikeluarkan saat panen raya diduga karena lemahnya penyerapan beras oleh Bulog, produksi beras Indonesia yang kian menurun, serta dalam waktu dekat akan digelar program bantuan beras sosial. 

Pegiat Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori juga mengatakan bahwa kedepannya perlu ada upaya untuk mendorong produksi dan produktivitas. 

Khudori mengatakan bahwa tahun ini tantangan produksi akan menjadi lebih sulit dibandingkan tahun lalu, lantaran El Nino yang akan terjadi mulai April. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper