Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji mengatakan bahwa kerja sama dengan Indonesia dibutuhkan mengingat populasi dan tenaga kerja Jepang yang berkurang.
Berdasarkan pemberitaan Reuters yang dikutip Senin (5/6/2023), tingkat kelahiran Jepang menurun tujuh tahun berturut-turut dengan rekor terendah tahun 2022. Hal ini menjadi sinyal permasalahan krisis bagi Jepang.
Menurunnya angka kelahiran menjadi prioritas Perdana Menteri Fumio Kishida.
Pemerintah akan mengalokasikan dana 3,5 triliun yen per tahun untuk perawatan anak dan dukungan bagi orang tua, walaupun memiliki utang yang tinggi.
Kishida sendiri mengatakan populasi anak muda akan menurun drastis pada 2030-an.
Waktu yang tersisa kini dianggap menjadi kesempatan terakhir untuk membalikan tren.
Menanggapi hal ini, Kanasugi mengatakan untuk mempertahankan ekonomi Jepang maka perusahaan Jepang perlu datang ke Indonesia.
“Untuk menjaga keberlanjutan ekonomi Jepang, perusahaan Jepang perlu datang ke Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi dan ekspor di wilayah ini. Terutama dalam industri otomotif, sepeda motor, dan industri lainnya,” jelasnya di kediamannya, Jumat (2/6/2023).
Kanasugi juga menjelaskan bahwa Jepang ingin lebih banyak orang Indonesia datang dan bekerja di perusahaan Jepang agar menciptakan win-win cooperation.
Menurutnya, kerja sama di bidang manufaktur juga cukup penting lantaran dapat membuka lapangan pekerjaan bagi Jepang dan Indonesia.
Kobayashi Kazunori, selaku ketua Ketua Small and Medium Enterprise Association of Japan (SMEJ) yang juga ditemui di kediaman tersebut, mengatakan Indonesia adalah negara yang terpercaya dalam perusahaan manufaktur dan ekspor.
Mengutip Reuters, pandemi Covid-19 memperburuk masalah demografi di Jepang dan menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah kematian.
Menurunnya jumlah pernikahan juga berkontribusi pada menurunnya angka kelahiran.