Bisnis.com, JAKARTA - Rancangan undang-undang (RUU) hasil kesepakatan Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy untuk menaikkan pagu utang Amerika Serikat dan pemotongan belanja federal telah maju ke DPR AS.
Mengutip dari Reuters Rabu (31/5/2023), hasil kesepakatan tersebut telah melewati tahap penting pada Selasa malam (30/5) dan akan maju ke DPR untuk mendapatkan suara persetujuan di hari Rabu.
Komite aturan DPR sendiri telah memberikan suara 7-6 untuk menyetujui aturan yang memungkinkan pembahasan oleh seluruh anggota dewan.
Diketahui bahwa dua anggota komite Partai Republik yakni Anggota Dewan Chip Roy dan Ralph Norman menentang RUU tersebut walaupun mendapat dukungan dari pimpinan partai.
Untuk melawan pertentangan, maka perlunya dukungan dari anggota Demokrat untuk meloloskan UU tersebut di DPR. DPR sendiri dikuasai oleh Partai Republik dengan mayoritas 222 suara, sedangkan Partai Demokrat memiliki 213.
Jika nantinya UU tersebut disahkan oleh DPR, maka UU akan dikirim ke Senat. RUU tersebut perlu mendapatkan persetujuan dari kongres sebelum 5 Juni.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, 5 Juni sendiri adalah tanggal dimana Departemen Keuangan kehabisan dana untuk membayar hutangnya. Jika terjadi, maka hal ini menjadi pertama kalinya dalam sejarah AS.
Kemudian, jika Departemen Keuangan tidak dapat membayar utangnya, maka ekonomi AS dan ekonomi global akan terdampak dan mengalami kekacauan.