Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Ketua DPR McCarthy telah mencapai kesepakatan akhir untuk mencegah gagal bayar utang AS pada Minggu (28/5/2023) sore.
Mengutip Bloomberg, Senin (29/5/2023) Biden mengatakan hal tersebut dalam konferensi pers di Gedung Putih. Biden kemudian mendesak kedua kongres untuk mengesahkan undang-undang tersebut. Keduanya kini juga perlu meyakinkan sekutu mereka untuk mengesahkan kesepakatan tersebut.
“Kami punya kabar baik. Saya baru saja berbicara dengan Pembicara McCarthy. Kami memiliki kesepakatan anggaran bipartisan,” jelasnya.
Biden juga memuji McCarthy karena menepati janjinya dalam pembicaraan. Namun Biden tidak tahu apakah McCarthy memiliki suara atau dukungan yang cukup.
“Saya berharap dia memiliki [suara]. Saya tidak berpikir dia akan membuat kesepakatan itu” jika tidak demikian, tambah Biden.
Kemudian, Biden juga menepis pertanyaan bahwa pembicaraan pagu utang yang telah berakhir, melemahkan posisi AS di antara sekutu dan musuh.
Baca Juga
Menurutnya, berdasarkan cara AS menangani defisit dan membayar utang setiap tahunnya yang terjadi lebih dari sekali dan kemungkinan akan terjadi lagi, Biden mengatakan bahwa hal tersebut tidak akan terjadi kembali, setidaknya selama dua tahun ke depan.
Biden juga akan mengeksplorasi konstitusi AS di masa depan, yakni apakah memungkinkan untuk mengabaikan batas utang.
“Menghilangkan batas utang akan menimbulkan lebih banyak kontroversi. Meskipun saya sedang mengeksplorasi gagasan di waktu yang akan datang, setahun atau dua tahun dari sekarang, memutuskan apakah Amandemen Ke-14 atau tidak, sebenarnya akan berdampak pada perlunya atau tidak menaikkan batas utang setiap kali” ucapnya, menekankan bahwa eksplorasi ini akan dilakukan di kemudian hari.