Bisnis.com, MALANG- PT Beiersdorf Indonesia selaku produsen produk Nivea dan Hansaplast melakukan ekspansi atau perluasan pabrik di Malang dengan total investasi mencapai €25 juta atau setara dengan Rp400,7 miliar.
President Director PT Beiersdorf Indonesia Mehdi Ben Messaoud mengatakan total investasi tersebut dapat meningkatkan kapasitas produksi menjadi lebih dari 17 juta produk per bulan, dari yang sebelumnya hanya 9 juta produk per bulan.
"Dengan memanfaatkan teknologi mutakhir dari Jerman, pabrik di Malang memproduksi berbagai produk Nivea seperti Nivea Body, Face, Deo, Sun, Nivea Men, serta plester dan solusi perawatan luka Hansaplast," kata Mehdi di Pabrik Beiersdorf, Malang, Selasa (30/5/2023).
Menurutnya, perluasan pabrik menjadi bagian dari inisiatif besar untuk memperkuat jaringan produksi global perusahaan, guna melayani permintaan yang terus berkembang baik di pasar lokal maupun internasional dengan efektif.
Pada tahun fiskal 2022, perusahaan yang berbasis di Hamburg ini mencatat penjualan sebesar €8,8 miliar dan hasil operasional (EBIT) sebesar €1,2 miliar. Beiersdorf telah menyerap tenaga kerja hingga 20.000 karyawan di seluruh dunia.
Production Center Director Beiersdorf Indonesia Enri Gausman Lubis mengatakan perluasan pabrik yang dimaksud dalam hal ini adalah pemugaran dan penggunaan kembali gedung lama di pabrik Malang dengan kebaruan berupa mesin automation, digitalisasi, dan penggunaan energi baru terbarukan.
Baca Juga
"Perluasan pabrik akan dilengkapi dengan mesin-mesin terkomputerisasi yang terintegrasi dengan sistem produksi; selain itu, juga dilakukan penambahan mixer baru, pengisi, peningkatan umum, perbaikan, serta perluasan gudang," ujar Enri.
Adapun, alih teknologi yang diterapkan dalam pabrik baru Nivea berupa Promas Sistem (Production Management System), WDA Sistem (Weighing Data Acquisition), BDA Sistem (Beiersdorf Dosing Automation), Digital Control Mixer Proses, dan pembersihan otomatis kontainer.
Enri menuturkan, perluasan pabrik Beiersdorf di Indonesia akan terus dilakukan seiring dengan pasar kosmetik yang dinilai semakin agresif di Indonesia. Saat ini, perusahaan tersebut memiliki lahan sebesar 44.000 meter persegi dan akan dilakukan restrukturisasi lahan untuk tahap kedua dan ketiga.
"Ini dilakukan untuk kebutuhan bisnis, kita melihat kebutuhan bisnis kita yang agresif di pasar Indonesia seperti yang saya sampaikan tadi di tahun 2022 kita sudah naik di 240 persen dan masih ada lagi pengembangan di tahap 2 dan 3 yang kami rencanakan untuk memenuhi kebutuhan bisnis kami yang juga semakin besar," terangnya.
Dengan adanya ekspansi pabrik Beiersdorf Malang, Enri menargetkan kapasitas produksi tahun ini akan mencapai angka 96 juta-106 juta pieces produk secara keseluruhan, dari sebelumnya 87 juta pieces produk pada 2022.
Sebagai informasi, pabrik Beiersdorf Indonesia 100 persen memproduksi Nivea untuk domestik. Sementara, untuk produk Hansaplast sebanyak 88 persen domestik dan 12 persen diekspor ke Asean dan Timur Tengah.
Dukungan Pemerintah
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan mengaku bangga dan mendukung penanaman modal yang dilakukan Beiersdorf Indonesia. Sebab, Jerman dinilai sangat detail dalam menentukan lokasi bisnis dan Indonesia menjadi salah satu pilihannya.
"Investor Jerman adalah salah satu investor paling toughest untuk masuk negara manapun. Jadi, kalau investor Jerman sudah masuk, itu berarti banyak pertimbangan karena perusahaan Jerman itu paling detail," ujarnya.
Dalam catatan Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi Jerman ke Indonesia mencapai USD195,5 juta. Jerman masuk dalam Top 5 negara Amerika dan Eropa dengan investasi tertinggi di RI. Dia meyakini Jerman akan terus berkontribusi besar dalam mewujudkan target realisasi investasi Rp1.400 triliun tahun 2023.
Pihaknya akan memberikan dukungan dalam perluasan bisnis baru maupun pengembangan bisnis eksisting. Meskipun, pabrik Beiersdorf di Malang tidak berada pada kawasan industri, menurutnya, perusahaan Jerman itu tetap taat aturan dalam pengolahan limbah.
"Kami berharap agar pabrik Beiersdorf Indonesia jadi Hub di Asean. Kementerian akan mendukung senantiasa untuk mendukung perluasan bisnis. Didukung juga harusnya oleh Pemda karena di Malang tidak ada kawasan industri, karena bukan di kawasan industri, tidak difasilitasi pengolahan limbah, jadi Pemda harus bantu fasilitasi ini," tuturnya.