Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Isu Mineral Kritis Dipertimbangkan Jadi Pembahasan Perdagangan di IPEF

Indonesia akan mendukung upaya untuk meningkatkan perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka melalui kerangka kerjasama IPEF.
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto dalam pertemuan Menteri Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) ke-11 berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu 17 Mei 2023./Instagram @airlanggahartanto_official
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto dalam pertemuan Menteri Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) ke-11 berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu 17 Mei 2023./Instagram @airlanggahartanto_official

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Pereknomian Airlangga Hartarto mengungkapkan usualn Indonesia untuk pembahasan isu mineral kritis dalam pilar perdagangan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). 

“Indonesia siap ikut serta dalam pembahasan Critical Minerals sebagai salah satu prioritas pembahasan dalam Pilar I [perdagangan] IPEF,” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip, Senin (29/5/2023). 

Mengangkat Keketuaan Indonesia di Asean pada tahun ini, Airlangga menyampaikan bahwa bersama negara-negara Anggota Asean yang menjadi anggota IPEF, Indonesia akan mendukung upaya untuk meningkatkan perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka, melalui kerangka kerjasama IPEF.

“Sebagai Ketua Asean 2023, misi Indonesia adalah mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif dalam jangka panjang, dan terwujudnya IPEF ini akan memperkuat upaya untuk mencapai tujuan tersebut” ujarnya.

Dalam pertemuan tingkat menteri IPEF tersebut, Ambassador Katherine Tai mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) ingin mendalami isu Critical Minerals atau mineral kritis dalam perundingan di Pilar I IPEF. 

Dirinya berharap peran aktif negara-negara anggota IPEF dalam pembahasan tersebut kedepannya dan dapat mewujudkan ketersediaan mineral kritis antar negara anggotanya.

Dalam pembahasan perundingan IPEF tahun ini, topik Critical Minerals telah mencuat menjadi salah satu pembahasan utama. 

Sejumlah negara anggota IPEF saat ini memiliki agenda mengembangkan rantai pasok global dalam kawasan Indo-Pasifik, guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta keamanan energi global. 

Negara-negara anggota IPEF pun mendukung usulan dari Indonesia terkait isu tersebut dalam pembahasan IPEF. Isu tersebut pun diharapakan dapat selesai dibahas dan disepakati sebelum IPEF Leaders Meeting pada November 2023 mendatang.

Sementara itu, mineral kritis merupakan unsur logam maupun nonlogam yang memiliki fungsi penting untuk teknologi modern, ekonomi, dan keamanan nasional. Mineral kritis juga memiliki tisiko tinggi terhadap gangguan rantai pasok. 

Indonesia sendiri tidak ingin kehilangan momentum dalam mengoptimalkan sumber daya mineral kritis, salah satunya nikel untuk baterai kendaraan listrik. 

Pemerintah juga telah mengajukan proposal limited free trade agreement (FTA) kepada AS untuk memastikan produk milik Indonesia yang mengandung mineral kritis tidak terkena diskriminasi pajak dalam aturan pengurangan inflasi atau Inflation Reduction Act (IRA). 

Adapun, agenda pertemuan IPEF selanjutnya adalah perundingan putaran keempat yang akan berlangsung di Busan, Korea Selatan, pada 8-15 Juli 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper