Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketua DPR AS McCarthy Optimistis Kesepakatan Pagu Utang Dicapai Tepat Waktu

Ketua DPR Amerika Serikat yakin bahwa negosiator dari Partai Demokrat dan Republik dapat mencapai kesepakatan batas utang tepat waktu. 
Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR AS Kevin McCarthy./ Bloomberg.
Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR AS Kevin McCarthy./ Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Kevin McCarthy optimistis bahwa negosiator Gedung Putih dan Partai Republik akan mencapai kesepakatan tepat waktu untuk menghindari potensi gagal bayar. 

Mengutip Bloomberg, Kamis (25/5/2023), setelah pertemuan empat jam yang dihadiri negosiator dirinya dan Presiden Joe Biden, McCarthy yakin kesepakatan tercapai sebelum 1 Juni. 

"Saya masih berpikir kita punya waktu untuk mencapai kesepakatan dan mewujudkannya," ucapnya setelah pertemuan berakhir.

Beberapa jam kemudian,  Fitch Ratings menempatkan peringkat kredit AAA Amerika Serikat dalam pantauan. Hal ini menjadi tanda kekhawatiran yang meningkat terkait apakah AS dapat menghindari default yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

Flitch juga berharap bahwa ada penyelesaian sebelum 1 Juni atau yang disebut X-date. Juru Bicara Gedung Putih juga mengatakan laporan tersebut menunjukan urgensi untuk mencapai penyelesaian terhadap kebuntuan batas utang AS

Sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut mengatakan bahwa tidak ada negosiasi tambahan untuk Rabu malam (24/5).

Kepala ekonom AS di JPMorgan Chase & Co., Michael Feroli, mengatakan bahwa timnya kini memperkirakan kemungkinan untuk mencapai X-date 1 Juni tanpa kesepakatan sekitar 25 persen dan meningkat.

Tensi dari Partai Demokrat dan Partai Republik juga meningkat. Kedua belah pihak saling menyalahkan tindakan-tindakannya seperti Partai Republik yang mengancam peringkat kredit AS ataupun Biden yang kurang memiliki urgensi dalam negosiasi. 

Pemimpin Demokrat di DPR Hakeem Jeffries juga mengatakan bahwa partainya hanya akan mendukung kesepakatan batas pengeluaran dua tahun jika kenaikan batas utang juga berlangsung selama dua tahun.

Sebelumnya, tak jarang Kongres mencapai kesepakatan pada menit-menit terakhir akibat tekanan yang besar sehingga memaksa negosiator membuat pilihan yang sulit. 

Jika terjadi gagal bayar, para ekonom juga memperkirakan AS masuk dalam resesi, dengan banyak kehilangan pekerjaan dan biaya pinjaman konsumen yang lebih tinggi. 

"Pertikaian saat ini mengenai batas utang AS berpotensi menyebabkan lebih banyak kerusakan pada ekonomi daripada sebelumnya," tulis kepala ekonom Bloomberg Economics Anna Wong.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper