Bisnis.com, SOLO - Keadaan terkini semburan Lumpur Lapindo yang ada di kawasan Sidoarja masih menjadi pertanyaan bagi masyarakat luas.
Hingga hari ini, Lapindo menjadi salah satu sejarah kelam yang membuat daerah Sidoarjo ditenggelamkan oleh lumpur.
Setidaknya sudah 17 tahun sejak 29 Mei 2006, Lapindo terus mengucurkan lumpur yang tidak bisa diprediksi kapan berhentinya.
Para ahli pun memprediksi bahwa semburan lumpur yang diakibatkan karena kesalahan prosedur pengeboran itu akan berlangsung hingga puluhan tahun mendatang.
Penampakan Lumpur Lampindo pun dibagikan oleh warganet bernama Andrea Ramadhan di akun TikToknya, hingga akhirnya viral di medsos.
Ia yang mengemudikan drone, memperlihatkan puluhan desa yang menjadi korban. Lumpur yang berada di pinggiran tanggul pun sudah mulai padat dan terlihat pecah.
Baca Juga
Maju ke tengah hingga mendekati sumber luapan, lumpur terlihat seperti lautan luas.
Bahkan saat drone terbang di dekat semburan air, lumpur panas masih aktif dengan ditandai adanya asap putih mengepul.
Seorang Youtuber bernama Aventurero Saputra juga mengunggah video dengan judul "LUMPUR LAPINDO TERKINI 2023" pada April lalu.
Dari video yang dibagikannya melalui drone, lumpur terlihat seperti lautan luas. Asap panas masih mengepul di tengah pulau.
Tanggul yang membatasi lumpur dengan rumah warga terlihat dibuat lebih tinggi. Pengunggah video pun mengatakan bahwa tanggul tersebut dilapis tebal agar tidak bocor.
Video tersebut kemudian mendapat berbagai komentar dari warganet yang mengaku ngeri dengan keadaan Lumpur Lapindo tersebut.
"Tahun 2017 , saya pernah mendekati tanggul lumpur lapindo...begitu saya naik tanggul dan berdiri di tepi tanggulnya..ngeri dan merinding menatap sejauh mata memandang ..ya seperti laut lepas...semoga alam tetap mampu memberikan yg terbaik bagi kehidupan semua..walau sejarah mencatat peradaban dan perilaku buruk manusia sebagai penyebabnya,"
"Luas banget ya min ternyata dampaknya. semoga masyarakat disana selalu dalam lindungan sang pencipta," komentar yang lain.
Diketahui, semburan lumpur ini mengakibatnya setidaknya ribuan rumah terendam. Lumpur pun menggenangi 16 desa pada 3 kecamatan di sekitar titik semburan.
Kemudian hampir lebih dari 30 pabrik juga harus tutup karena terdampak lumpur ini.