Bisnis.com, JAKARTA – Singapura melaporkan inflasi dan inflasi inti yang lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya pada April 2023.
Berdasarkan data Departemen Statistik Singapura pada Selasa (23/5/2023), Indeks Harga Konsumen (IHK) Singapura pada April 2023 mencapai 5,7 persen (year-on-year/yoy). Angka IHK ini lebih tinggi dari posisi Maret 2023 sebesar 5,5 persen (yoy) dan dibandingkan proyeksi analis sebesar 5,3 persen.
Kemudian, IHK Inti Singapura yang tidak termasuk transportasi pribadi dan akomodasi masih berada di 5 persen (yoy), sama seperti bulan sebelumnya. Nilai tersebut juga lebih tinggi dibandingkan proyeksi analis sebesar 4,7 persen.
Mengutip Bloomberg, Otoritas Moneter Singapura yang mempertahankan kebijakan moneter bulan lalu, menyatakan inflasi inti akan tetap tinggi dalam beberapa bulan.
Menurut Otoritas Moneter, hal tersebut lantaran biaya bisnis yang terakumulasi berdampak pada harga-harga konsumen.
Para pembuat kebijakan saat ini menghadapi dilema lantaran harga inti masih tinggi di beberapa negara, sementara inflasi keseluruhan juga menunjukan perlambatan di berbagai negara.
Baca Juga
Singapura menjadi salah satunya, memilih untuk menghentikan siklus pengetatan kebijakan sementara negara lain tetap berperang melawan inflasi.
Sebagai catatan, berdasarkan dari laporan inflasi April 2023 Singapura, diketahui kenaikan inflasi di sektor perawatan kesehatan tertinggi sejak Juni 2013 dan harga rekreasi mencapai yang tertinggi dalam empat dekade.
Selain itu, harga makanan naik 7,1 persen dengan tahun sebelumnya (yoy) dan perumahan dan utilitas meningkat 4,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya (yoy).