Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintahan Presiden Jokowi Tinggal 17 Bulan, 3 Negara Kaya Disasar Masuk IKN

Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berakhir pada Oktober 2024 mendatang membuat kepala negara turun langsung memburu investor untuk IKN.
Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan Presiden Republik Korea Yoon Suk Yeol, di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang, pada Minggu, 21 Mei 2023./ BPMI Setpres-Laily Rachev
Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan Presiden Republik Korea Yoon Suk Yeol, di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang, pada Minggu, 21 Mei 2023./ BPMI Setpres-Laily Rachev

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mencari investor untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, termasuk selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 yang berlangsung sejak 19-21 Mei 2023 kemarin. Kebutuhan percepatan investor ini seiring akan segera berakhirnya pemerintahan Jokowi pada 20 Oktober 2024 mendatang.  

Dalam pertemuan di Hiroshima, Jepang, Jokowi setidaknya menawarkan dan memperkuat kerja sama melalui pembangunan IKN kepada tiga negara, yaitu Kanada, Jepang, dan Korea Selatan. 

Sebagaimana Bisnis beritakan sebelumnya, hingga Mei 2023, progres pembangunan IKN baru mencapai 29 persen dan masih membutuhkan investasi senilai Rp466 triliun. 

Saat ini pembangunan terus berjalan, utamanya pada Mei 2023 fokus pada penyelesaian Bendungan Sepaku dan intake Sepaku, serta pembangunan Istana Negara, Kantor Presiden dan Kantor Kementerian Koordinator.

1.  Jokowi Minta Kanada dorong Dana Pensiunnya Investasi di IKN 

Jokowi memanfaatkan G7 untuk berdiskusi secara langsung dengan Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau. Jokowi membahas terkait realisasi investasi berupa Pension Funds dari Kanada untuk pembangunan IKN. 

"Mohon dukungan Yang Mulia terkait penyelesaian perjanjian Indonesia-Kanada CEPA, realisasi investasi Pension Funds Kanada yang fokus di pembangunan Ibu Kota Nusantara, pembangunan mekanisme pendanaan untuk feasibility study bagi proyek greenfield di Indonesia," ujar Jokowi. 

Selain itu, Presiden juga berharap terjadinya percepatan terhadap realisasi pengembangan bandara hijau di Kalimantan Utara, eksplorasi dan pengayaan logam tanah jarang, serta pembentukan satuan tugas bilateral. 

Presiden pun mengapresiasi dukungan negara-negara G7, termasuk Kanada dalam membantu transisi energi Indonesia.

"Saya harap dukungan dana US$20 miliar dapat segera direalisasikan tapi tidak dalam bentuk utang," lanjutnya.

2. Jepang Andalkan Badan Investasi untuk IKN 

Jokowi juga melakukan pertemuan bilateral dengan tuan rumah, PM Jepang Fumio Kishida, yang membahas isu investasi mulai dari MRT hingga IKN. 

Pasalnya, Jepang telah melakukan penandatanganan lima nota kesepahaman yang mendukung pembangunan sistem pengolahan air di IKN. 

“Terkait pembangunan IKN, saya menyambut baik penandatanganan 5 Nota Kesepahaman dengan JICA, JBIC, JCODE, JIBH & UR,” ucap Presiden.

3. Korea Selatan Diminta Lebih Cepat Meralisasikan  Sumber Air Minum IKN 

Presiden Korea Selatan yang juga ikut serta dalam KTT G7 memberikan kesempatan bagi Jokowi untuk menawarkan proyek IKN. 

Presiden Jokowi menyatakan bahwa Indonesia telah menyiapkan insentif dan fasilitas investasi bagi para investor, termasuk Korea Selatan. 

Presiden pun berharap agar pembangunan sistem pengolahan air di IKN yang juga didukung oleh Korea Selatan dapat berjalan baik. 

“Semoga pengolahan air, Sepaku Semoi Water Treatment Plant, selesai sesuai jadwal,” tuturnya.

Selain tiga negara ‘kaya’ tersebut, kabarnya, Kepala Negara juga melobi Presiden Prancis Emmanuel Macron serta Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak untuk ikut serta dalam pembangunan ibu kota yang terletak di Kalimantan Timur.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper