Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaga Kestabilan Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok Hingga 2024, Ini Strategi Kemendag

Ada tiga poin utama dalam strategi Kemendang untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memantau harga-harga bahan pokok di Pasar Ciracas, Jakarta Timur pada Selasa (5/7/2022) / JIBI-BISNIS- Indra Gunawan.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memantau harga-harga bahan pokok di Pasar Ciracas, Jakarta Timur pada Selasa (5/7/2022) / JIBI-BISNIS- Indra Gunawan.

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mengarahkan kebijakan 2 tahun ke depan untuk menstabilkan harga dan ketersediaan kebutuhan pokok dalam negeri.

Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kemendag Kasan mengatakan pemerintah berupaya melakukan beberapa strategi meliputi 3 hal.

“Penguatan  logistik nasional, pemanfaatan  teknologi  digital, serta menjaga iklim persaingan usaha yang sehat dan perlindungan konsumen,” kata Kasan lewat siaran pers, dikutip Kamis (18/5/2023).

Pemerintah, sambungnya, terus memantau harga dan stok bahan pokok (bapok) secara rutin di  lapangan dengan memastikan distribusi di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) berjalan dengan baik.

Kemudian, melaksanakan manajemen importasi yang tepat waktu dan tepat jumlah agar tidak   mengganggu produksi di dalam negeri.

“Selain itu, berkoordinasi terkait pengendalian inflasi, serta melaksanakan pasar murah selama Hari   Besar Keagamaan Nasional (HBKN),” ujarnya.

Sementara untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Kasan mengatakan pemerintah akan terus mendorong kemitraan dengan  ritel   modern, lokapasar (marketplace), dan lembaga pembiayaan.

Dia mengungkapkan sejumlah isu yang menjadi tantangan bagi pemerintah dalam menjaga kestabilan dan ketersediaan harga bapok di dalam negeri.

Di antaranya, ancaman   resesi  dan  stagflasi,   inflasi  serta  potensi krisis pangan dan energi, serta  meningkatnya pembatasan  perdagangan dan trade remedies di berbagai negara untuk menghadapi ancaman krisis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper