Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi Filipina Meroket Lampaui Ekspektasi di Kuartal I/2023

produk domestik bruto (PDB) mengalami kenaikan hingga 6,4 persen pada tiga bulan pertama tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Seorang pesepeda melewati gerai Nike di Bonifacio Global City, Metro Manila, Filipina, Senin (27/7/2020)./Bloomberg-Geric Cruz
Seorang pesepeda melewati gerai Nike di Bonifacio Global City, Metro Manila, Filipina, Senin (27/7/2020)./Bloomberg-Geric Cruz

Bisnis.com, JAKARTA – Perekonomian Filipina tumbuh lebih pesat dari perkiraan pada kuartal I/2023, didorong oleh permintaan pascapandemi yang menahan peningkatan inflasi dan pengetatan moneter yang agresif oleh bank sentral.

Dilansir Bloomberg pada Kamis (11/5/2023), Otoritas Statistik Filipina mengatakan produk domestik bruto (PDB) mengalami kenaikan hingga 6,4 persen pada tiga bulan pertama tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy)

Meskipun terlihat lebih cepat dari perkiraan median sebesar 6,2 persen dalam survei Bloomberg, pertumbuhan ekonomi Filipina masih menjadi yang paling lambat sejak ekonomi keluar dari kontraksi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Sekretaris Otoritas Ekonomi dan Pembangunan Nasional (NEDA) Arsenio Balisacan mengatakan perekonomian Filipina didukung oleh faktor tertentu seperti permintaan terpendam yang kuat. Ia menyebut hal ini sebagai awal yang menjanjikan hingga tahun 2023.

Pertumbuhan ekonomi kuartal I/2023 tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan pada kuartal IV/2022 sebesar 1,1 persen. Kinerja pada kuartal pertama telah memberikan dorongan terhadap target pemerintah untuk mencapai pertumbuhan dari 6 persen hingga 7 persen dalam satu tahun penuh.

“Pertumbuhan kuat dan sedikit lebih tinggi dari yang diantisipasi,” kata Irene Cheung, analis valas senior di Australia & New Zealand Banking Group di Singapura.

Balisacanmengatakan bahwa kenaikan suku bunga yang berlanjut berpotensi mengurangi pertumbuhan PDB. Hal tersebut dikarenakan dia melihat adanya penurunan permintaan.

Sementara itu, ekonom Bloomberg Economics untuk Asean Tamara Mast henderson mengatakan pertumbuhan pada kuartal pertama yang lebih lambat dapat memberikan ruang bagi bank sentral Filipina guna menghentikan siklus kenaikan bulan ini.

Bank sentral Filipina Bangko Sentral ng Pilipinas telah menaikkan suku bunga sebesar 425 basis poin sejak Mei 2022 lalu dan mengatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan data PDB pada kuartal pertama dan angka inflasi dalam memutuskan pengaturan kebijakan moneter pekan depan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper