Bisnis.com, LABUAN BAJO - Sejumlah pelaku usaha utamanya pada pelayaran mengaku belum merasakan efek dari perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ke-42 Asean 2023 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT pada Selasa (10/5/2023) yang berlangsung 10-11 Mei 2023.
Fuad, salah satu pelaku usaha pelayaran di Labuan Bajo, menyampaikan hingga saat ini pihaknya belum merasakan dampak signifikan dari agenda KTT Asean 2023.
“Sementara belum ada efek sih,” katanya kepada Bisnis, Kamis (11/5/2023).
Dijelaskan Fuad, beberapa kapal yang menyediakan kamar untuk tamu KTT Asean tidak semuanya terisi. Masih ada 10 kapal yang menurutnya tergolong bagus, masih tersedia alias belum terisi per 9 Mei 2023.
Meski demikian, dia tidak mengetahui secara pasti mengapa tak semua kamar di kapal-kapal tersebut belum terisi penuh.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kadisparekraf) Pius Baut mengaku belum memiliki data terkait peningkatan wisatawan yang menggunakan jasa pelayaran.
Baca Juga
“Kami belum punya data, nanti kami akan minta setelah selesai KTT,” ujar Pius kepada Bisnis.
Terkait kontribusi perhelatan ini terhadap perekonomian Labuan Bajo, Pius memperkirakan perputaran ekonomi bisa naik lebih dari 100 persen hingga 200 persen. P
erkiraan ini berdasarkan hasil kajian mereka terhadap jumlah tamu yang datang, yang kemudian berdampak terhadap sektor makan minum, transporasi, dan lainnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno justru mengatakan kebangkitan pariwisata yang sangat kuat bagi Indonesia.
Sandiaga menjelaskan bahwa total target wisatawan untuk Labuan Bajo adalah antara 300.000 - 350.000 pengunjung untuk 2023.
Dia menjelaskan bahwa target itu akan naik sebesar 10 sampai 20 persen karena ditopang oleh perhelatan KTT ke-42 Asean 2023.
"Dari Labuan Bajo sendiri total target tahun 2023 sendiri adalah antara 300.000 sampai 350.000, mungkin akan naik sekitar 10 sampai 20 persen yang ditopang oleh perhelatan KTT Asean ke-42," lanjutnya.
Saat ditanyai terkait target wisatawan tersebut dalam jangka panjang, Sandiaga menyatakan harus dipastikan bahwa event ini akan diikuti event-event kelas nasional dan internasional yang akan terbagi bukan hanya di musim sibuk, tapi juga di musim yang kita prediksi jumlah wisatawannya.
"Oleh karena itu untuk menciptakan event-event sepanjang tahun sehingga target kita di 2024 untuk mencapai 4,4 juta lapangan kerja baru di pariwisata ekonomi kreatif ini bisa tercapai," tambahnya.