Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTT Asean 2023, Bos Pertamina: RI Fokus Dukung Transisi Energi

Menjelang KTT Asean 2023, Pertamina memastikan penguatan ketahanan energi untuk mendukung transisi energi.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati./Istimewa
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menyatakan dukungannya terhadap capaian salah satu pilar utama dalam keketuaan Konferensi Tingkat Tinggi Asean 2023 yang akan digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada 9-11 Mei 2023.

Direktur Utama Pertamina, Nikce Widyawati, menjelaskan sebagai pemegang keketuaan KTT Asean 2023, Indonesia fokus pada citra Asean sebagai kawasan strategis yang memiliki peran penting bagi ekonomi dunia. Untuk itu, Pertamina akan berkontribusi aktif dalam mencapai tujuan dan prioritas Asean 2023.

Adapun, Pertamina berupaya memastikan penguatan ketahanan energi untuk mendukung transisi energi fosil ke energi bersih dan terbarukan.

Selain itu, Nicke menegaskan bahwa Pertamina agresif mendukung percepatan transisi energi yang inklusif dan berkeadilan menuju net zero emission dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial dan tata kelola secara berkelanjutan. 

"Pertamina sebagai salah satu BUMN dan perusaahan energi Indonesia turut mendukung dan berkontribusi dalam mencapai tujuan Asean khususnya dalam pilar recover, rebuilding, dan sustainibility menjadikan Asean sebagai pusat pertumbuhan ekonomi untuk kawasan dan dunia," kata Nicke dalam video yang diunggah dalam media sosial Pertamina, Rabu (3/5/2023).

Indonesia memastikan akan mengawal capaian-capaian tiga pilar utama dalam keketuaannya di Asean 2023 yakni Asean Matters, Epicentrum of Growth, dan AOIP.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menekankan sejumlah isu yang harus terus didorong dalam pembahasan, yaitu negosiasi teks Code of Conduct (COC), pemberantasan tindak pidana perdagangan orang (TPPO), penguatan institusionalisasi dialog HAM di Asean, penyusunan Peta Jalan keanggotaan Timor Leste dan penandatanganan Protokol Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone (SEANWFZ).

Pada pilar kedua, Epicentrum of Growth, telah dibahas pula sejumlah prioritas seperti penguatan arsitektur kesehatan melalui one health initiative, penguatan ketahanan pangan dan penguatan ketahanan energi, termasuk melalui pembangunan ekosistem kendaraan listrik.

Komitmen penggunaan mata uang negara Asean dalam transaksi perdagangan dan konektivitas mekanisme pembayaran di kawasan juga telah disepakati untuk memperkuat stabilitas keuangan kawasan.

Sementara pada pilar ketiga, yakni implementasi AOIP, Menteri Luar Negeri pun menekankan penguatan kerja sama konkret AOIP berdasarkan prinsip inklusivitas, kerja sama ekonomi, dan ekonomi pembangunan. Untuk itu, Indonesia akan menyelenggarakan flagship event yaitu Asean-Indo-Pacific Forum.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper