Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transisi Energi dengan Taksonomi Asean II Cakup Pensiun Dini PLTU Batubara

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bagian paling berisiko dalam taksonomi hijau adalah penghentian penggunaan batu bara yang juga membutuhkan baiaya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani di acara High Level Dialogue on Promoting Digital Financial Inclusion and Literasi for MSMEs, Rabu (29/3/2023). Bisnis/Maria Elena.
Menteri Keuangan Sri Mulyani di acara High Level Dialogue on Promoting Digital Financial Inclusion and Literasi for MSMEs, Rabu (29/3/2023). Bisnis/Maria Elena.

Bisnis.com, BADUNG – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa negara anggota Asean memiliki komitmen untuk mencapai net zero emission sesuai dengan target nationally determined contribution (NDC).

Indonesia menargetkan penurunan emisi karbon sebesar 31,89 dengan upaya sendiri dan 42 persen dengan dukungan global.

Sri Mulyani menyampaikan, komitmen negara anggota Asean yang diwujudkan dalam Asean Taksonomi 2 diharapkan dapat memobilisasi banyak pembiayaan dari sektor swasta. Pasalnya, pencapaian target emisi karbon tidak hanya dapat mengandalkan APBN.

“Terutama untuk mekanisme transisi energi, baik untuk memensiunkan batu bara, maupun untuk membangun energi baru terbarukan,” katanya dalam Konferensi Pers Financing Transition in Asean,” Kamis (30/3/2023).

Sri Mulyani menjelaskan, dalam mencapai target tersebut, bagian yang paling berisiko adalah penghentian penggunaan batu bara yang membutuhkan pembiayaan, sementara banyak lembaga keuangan enggan membiayai.

Asean Taksonomi, imbuhnya, telah mengakomodasi kebutuhan transisi energi untuk negara-negara seperti Indonesia, yang tidak hanya membangun energi baru dan energi terbarukan, tetapi juga bagaimana memensiunkan lebih banyak pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara. 

Indonesia bersama dengan negara anggota lainnya  saat ini tengah membahas lebih detail terkait prinsip yang dapat diterima oleh semua pemangku kepentingan dalam ekosistem pembiayaan transisi energi.

“Asean Taksonomi versi 2 mungkin merupakan yang pertama di dunia yang mengakui pembiayaan untuk transisi energi melalui kategori hijau dan kuning, yang mana hal ini memberikan kejelasan terkait klasifikasi atau kategori dan kemudian bagaimana mengukurnya,” jelasnya.

Sri Mulyani menambahkan, Asean Taksonomi juga akan memberikan kepastian bagi sektor keuangan sehingga proyek-proyek tersebut dapat dipertimbangkan untuk mendapatkan dukungan pembiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper