Bisnis.com, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan capaian produksi migas Indonesia pada kuartal I/2023 terdongkrak dengan adanya temuan sumber daya baru.
Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Benny Lubiantara, menuturkan kegiatan pengeboran sumur eksplorasi menjadi kunci untuk penemuan cadangan migas guna mendukung produksi migas nasional secara berkelanjutan.
Benny memaparkan kegiatan pengeboran sumur eksplorasi hingga kuartal I/2023 memberikan hasil yang positif dengan mencatatkan 100 persen penemuan.
Dari total 10 sumur eksplorasi, 4 sumur telah selesai, semuanya menghasilkan temuan sumber daya migas. dengan total sumber daya 183 MMBOE sehingga mencatatkan success ratio sebesar 100 persen, sedangkan 6 sumur lainnya masih dalam proses pengeboran.
"Saat ini success ratio 2023 bisa lebih tinggi dibandingkan 2022 yang tercatat sebesar 81 persen," ujarnya dalam keterangan resminya, Rabu (3/5/2023).
Adapun, Benny menerangkan bahwa atas setiap penemuan yang ada, pihaknya mendorong segera bisa dilakukan plan of development (POD).
Baca Juga
Sementara itu, capaian reserves replacement ratio (RRR) hingga kuartal I/2023 sebesar 21 persen dari target 100 persen RRR.
Menurutnya, capaian RRR sejak 2018 mencapai di atas 100 persen dan SKK Migas memperkirakan tahun 2023 RRR bisa mencapai 152 persen.
"Pada awal tahun, telah dilakukan kerja sama eksplorasi open area yang dipimpin oleh ExxonMobil Indonesia dengan nilai Rp630 miliar yang mencakup area eksplorasi onshore di Papua, Jawa Timur, offshore Sumatra dan lainnya," ungkapnya.
SKK Migas mencatat capaian produksi siap jual atau lifting minyak pada kuartal I/2023 mencapai 613.700 barel minyak per hari (BOPD) dan salur gas mencapai 5.399 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), atau tercatat lebih tinggi dibandingkan periode yang sama 2022 lifting dengan minyak mencapai 611.700 BOPD dan salur gas mencapai 5.321 MMSCFD.
Realisasi investasi hingga periode tersebut mencapai US$2,63 miliar atau lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 sebesar US$2,1 miliar.
