Bisnis.com, JAKARTA – PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) mencatatkan penjualan sebesar Rp1,85 triliun sepanjang kuartal I/2023. Capaian penjualan tersebut terkoreksi 11 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Meskipun demikian, LTLS tetap optimistis dapat memperbaiki kinerja pada tahun ini dan menjajaki peningkatan kinerja.
Investor Relation LTLS, Eurike Hadijaya, menuturkan perseroan akan meneruskan strategi pertumbuhan kinerja berkelanjutan yang telah dicanangkan di 2023. Dengan demikian, LTLS dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja tahun ini.
Menurutnya, emiten yang memproduksi bahan kimia ini juga masih akan mengakselerasi kinerja untuk mencapai target pada 2023.
“Kami akan senantiasa memperbarui teknologi, melakukan pengembangan produk dan pengembangan pasar. Kami optimis kinerja kami akan tetap meningkat di periode-periode berikutnya,” kata Eurike dalam keterangan resmi, Selasa (2/5/2023).
Eurike menyebut salah satu fokus LTLS tahun ini berkaitan dengan industri air, meliputi penjernihan air serta pengolahan limbah. Hal ini termasuk suplai produk, pengoperasian pusat pengolahan air, baik kawasan industri maupun residential.
Baca Juga
Adapun, LTLS menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba sekitar single digit pada 2023. Hal itu seiring dengan berbagai kebijakan strategis yang sedang disiapkan perseroan.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2023, penjualan sebesar Rp1,85 triliun tersebut terkoreksi 11 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Meskipun demikian, margin laba kotor LTLS meningkat dari sebelumnya 17,3 persen pada kuartal IV-2022, menjadi 18,5 persen pada kuartal pertama tahun ini.
Dari tiga segmen bisnis utama perusahaan yang didirikan pada tahun 1951 ini, pada kuartal I/2023 segmen distribusi menyumbang sebanyak 44,6 persen dari penjualan, manufaktur menyumbang sebesar 47,3 persen serta segmen pendukung dan jasa yang mencapai 8 persen.
Dengan penurunan penjualan pada kuartal I/2023, Eurike menuturkan hal ini ikut menyeret laba bersih LTLS yang juga ikut terkoreksi menjadi Rp51 miliar.
Meskipun laba terkoreksi, tapi dia menyebut kondisi keuangan LTLS sendiri tetap menguat dibandingkan tahun lalu, terbukti dengan menguatnya rasio net debt terhadap equity dari 0,4 kali di Desember 2022 menjadi 0,3 kali di Maret 2023.
Membaiknya rasio tersebut juga terlihat dari menurunnya jumlah hutang dari Rp1.374 miliar di periode 2022 menjadi Rp1.262 miliar di kuartal I-2023. Serta meningkatnya jumlah kas dari Rp237 miliar menjadi Rp336 miliar didukung dengan stabilnya ratio net debt terhadap EBITDA sebesar 1,47 kali.
Dari sisi EBITDA meningkat dari sebelumnya Rp137 miliar di kuartal IV-2022 menjadi Rp 161 miliar di kuartal I-2022, sedangkan untuk arus kas dari hasil operasi cukup stabil di Rp166 miliar pada kuartal pertama tahun ini.
Kestabilan kondisi keuangan LTLS telah dibuktikan oleh kemampuan LTLS mendapatkan rating IdA positif oleh Pefindo untuk Obligasi Berkelanjutan III. IdA positif sendiri menggambarkan kemungkinan penguatan profil kredit Lautan Luas secara keseluruhan.
Emiten yang telah berusia 72 tahun ini juga telah berkomitmen untuk membayar obligasi yang akan jatuh tempo pada Juli 2023 sejumlah Rp181,55 miliar, dengan sebagian besar menggunakan internal kas yang ada.
Lautan Luas sendiri berencana mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam waktu dekat untuk membahas pencapaian pada 2022.
Secara historikal, Perseroan selalu memberikan dividen dengan pay-out-ratio 30 persen dari laba bersih yang dihasilkan. Pada akhir tahun lalu, Perseroan sudah membagikan dividen interim sebesar Rp38,87 miliar atau Rp25 per lembar saham.
Hingga saat ini LTLS telah mendistribusikan lebih dari 1.000 produk kimia, dan melayani lebih dari 2.000 pelanggan industrial di seluruh Indonesia dan kawasan Asia Pasifik. Sekitar 90 persen penjualan Lautan Luas adalah untuk pasar Indonesia, dengan sisanya berfokus di kawasan Asia yang masih baik pertumbuhannya.