Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahlil Sebut RI Balik Modal Tahun Depan dari Akuisisi 51 Persen Saham Freeport

Bahlil mengatakan perkiraan balik modal atau break even point tersebut lantaran pendapatan Freeport yang tercatat semakin membaik dari tahun ke tahun.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi kuartal I/2023 pada Jumat (28/4/2023). Youtube: Kementerian Investasi/BKPM
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi kuartal I/2023 pada Jumat (28/4/2023). Youtube: Kementerian Investasi/BKPM

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa pemerintah akan balik modal dari 51,2 persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI) yang diambil alih oleh BUMN pada 2018 lalu.

Bahlil mengatakan perkiraan balik modal atau break even point tersebut lantaran pendapatan Freeport yang tercatat semakin membaik dari tahun ke tahun.

“Dalam laporan Freeport, di 2024 potensi utang BUMN dalam mengambil alih Freeport kemungkinan lunas,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (28/4/2023).

Dia menjelaskan, pengambilalihan 51,2 persen saham oleh BUMN diperkirakan balik modal dengan dividen yang didapatkan dari Freeport sekitar US1,3 hingga US$1,4 miliar per tahun.   

“Saham kita sekarang 51 persen, kalau nilai valuasinya US$20 miliar, berarti indonesia untung US$10 miliar lebih, dikalikan kurs Rp15.000, sudah Rp150 triliun,” ujarnya.

Bahlil menyampaikan, saat ini pemerintah juga tengah melakukan pembahasan perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) Freeport. Pemerintah dalam hal ini mensyaratkan penambahan saham sebesar 10 persen.

“10 persen itu harus biaya yang murah, kalau gratis lebih bagus gratis, tapi [pemerintah minta] dengan biaya yang murah, harus seminimal mungkin,” kata Bahlil.

Selain itu, sebagai syarat perpanjangan izin operasi, pemerintah juga meminta Freeport untuk membangun smelter di Papua, di samping pembangunan yang dilakukan di Gresik, Jawa Timur.

“Perlahan-lahan sudah kita diskusikan, tetapi keputusan pastinya nanti akan kita sampaikan,” kata Bahlil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper