Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Sesuai Ekspektasi! Ekonomi AS Cuma Tumbuh 1,1 Persen di Kuartal I/2023

PDB AS naik 1,1 persen pada kuartal I/2023 dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), di bawah ekspektasi ekonom sebesar 2 persen.
Salah satu properti yang disewakan di Amerika Serikat./Bloomberg
Salah satu properti yang disewakan di Amerika Serikat./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Ekonomi Amerika Serikat (AS) tumbuh lebih rendah dari perkiraan pada kuartal I/2023 karena percepatan belanja konsumen diimbangi oleh bisnis yang mengurangi investasi inventaris untuk mengantisipasi penurunan permintaan.

Dilansir dari Reuters pada Kamis (27/3/2023), Departemen Perdagangan AS melaporkan produk domestik bruto (PDB) naik 1,1 persen pada kuartal I/2023 dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy)

Pertumbuhan ini berada di bawah ekspektasi ekonom dalam survei Reuters sebesar 2 persen dan turun dari 2,6 persen pada kuartal IV/2022.

Laporan PDB juga menunjukkan pengeluaran bisnis untuk peralatan mengalami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut.

Meskipun ekonomi tidak mengalami resesi, prospek pertumbuhan periode selanjutnya semakin gelap. Kondisi kredit semakin ketat setelah gejolak pasar finansial yang bersamaan dengan siklus kenaikan suku bunga yang agresif oleh Federal Reserve.

Ekonom AS di High Frequency Economics Rubeela Farooqi mengatakan prospek perekonomian AS menjadi semakin tidak pasti.

"Kasus dasar kami adalah bahwa efek lagging dan kumulatif dari kebijakan restriktif akan membuat ekonomi tumbuh di bawah ekspektasi selama beberapa kuartal mendatang," ungkap Farooqi.

Investasi inventaris menurun sebesar US$1,6 miliar setelah naik US$136,5 miliar pada kuartal IV/2022. Inventaris memangkas 2,26 poin persentase dari pertumbuhan PDB.

Jika mengecualikan penyusutan inventaris, pemerintah dan perdagangan, PDB AS tumbuh 2,9 persen yoy pada kuartal kedua.

Data PDB ini menjadi data yang dipantau ketat The Fed sebelum diperkirakan menaikkan suku bunga 25 basis poin pekan depan. The Fed telah menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar 475 basis poin sejak Maret tahun lalu dari level mendekati nol ke kisaran 4,75 persen – 5 persen saat ini.

Setelah lonjakan di bulan Januari, yang menurut para ekonom disebabkan oleh cuaca yang tidak sesuai dengan musimnya dan kesulitan dalam menyesuaikan data dengan fluktuasi musiman, berbagai data ekonomi menunjukkan tren yang lebih lemah, dengan penjualan ritel yang merosot di bulan Februari dan Maret.

Namun, pada kuartal I/2023, belanja konsumen tumbuh lebih cepat dari kuartal sebelumnya. Belanja konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS, ditopang oleh pasar tenaga kerja yang ketat, yang ditandai dengan tingkat pengangguran sebesar 3,5 persen.

Pasar Tenaga Kerja

Laporan terpisah Departemen Tenaga Kerja pada menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara bagian turun 16.000 menjadi 230.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 22 April.

Angka ini lebih rendah dari proyeksi ekonom yang memperkirakan 248.000 klaim. Meskipun klaim tunjangan pengangguran tetap berada di bawah level yang dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap pasar tenaga kerja, berkurangnya akses kredit untuk bisnis dan rumah tangga terlihat mengganggu permintaan dan pada akhirnya lapangan kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper