Bisnis.com, JAKARTA - Tesla melaporkan pendapatan kuartal I/2023 yang meleset jauh dari perkiraan Wall Street. Turunnya pendapatan perusahaan besutan Elon Musk itu, karena margin yang tidak sesuai akibat langkah pemotongan harga secara agresif yang dilakukan sejak akhir tahun lalu.
Saham produsen kendaraan listrik Tesla itu turun lebih dari 4 persen setelah perusahaan melaporkan pendapatan kuartal pertama usai penutupan pasar.
Pendapatan otomotif, segmen inti Tesla, mencapai US$19,96 miliar pada kuartal tersebut, naik 18 persen dari tahun lalu. Total pendapatan naik 24 persen. Pendapatan dari kredit regulasi otomotif selama tiga bulan pertama 2023 mencapai US$521 juta, turun dari US$679 juta pada kuartal I/2022.
Sementara itu, pendapatan Tesla Energy melonjak menjadi US$1,53 miliar, naik 148 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penggunaan sistem penyimpanan energi Tesla meningkat menjadi 3,9 GWh, atau sebesar 360 persen.
Dilansir dari CNBC Internasional pada Kamis (20/4/2023), pihak Tesla menjelaskan alasan penurunan kinerja tersebut disebabkan kurangnya pemanfaatan pabrik baru menekan margin, bersama dengan biaya bahan baku, komoditas, logistik, dan garansi yang lebih tinggi, serta pendapatan yang lebih rendah dari kredit lingkungan.
Menurutnya semua hal itu berkontribusi pada penurunan pendapatan dari tahun lalu.
Baca Juga
Chief Executive Officer (CEO) Tesla Elon Musk menekankan kondisi ekonomi yang tidak pasti dapat memengaruhi rencana belanja mobil masyarakat.
MIliarder itu mengatakan bahwa dia memperkirakan 12 bulan ke depan akan menjadi masa sulit dalam perekonomian. Dia memperingatkan bahwa setiap kali The Fed menaikkan suku bunga, itu setara dengan kenaikan harga mobil.
"Setiap kali ada ketidakpastian dalam perekonomian, orang umumnya akan menunda pembelian modal baru yang besar seperti mobil baru," katanya.
Elon Musk memiliki pandangan bahwa mendorong volume yang lebih tinggi dan armada yang lebih besar adalah kombinasi yang tepat, dibandingkan dengan volume yang lebih rendah dan margin yang lebih tinggi.
"Saya berharap kendaraan Tesla dari waktu ke waktu akan dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan melalui otonomi," tuturnya.
Sementata itu, sistem penyimpanan energi berbasis baterai lithium-ion yang dibuat oleh Tesla mencakup baterai cadangan rumah, yang disebut Powerwall, dan sistem Megapack berskala utilitas yang memungkinkan perusahaan-perusahaan listrik untuk menyimpan dan menggunakan lebih banyak energi yang dihasilkan dari sumber-sumber yang dapat diperbaharui, tetapi tidak selalu ada, seperti tenaga surya dan angin.