Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surplus Neraca Dagang RI Bakal Susut, Ini Proyeksi Ekspor-Impor April

Berikut proyeksi ekspor dan impor pada April 2023. Benarkah surplus neraca dagang Indonesia bakal susut lagi?
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Impor Diprediksi Meningkat

Total nilai impor Indonesia pada Maret 2023 diperkirakan meningkat seiring dengan naiknya permintaan masyarakat pada momentum Ramadan.

Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya memperkirakan total nilai impor pada Maret 2023 akan mencapai US$16,4 miliar, dari bulan sebelumnya sebesar US$15,92 miliar. 

“Kenaikan impor dibandingkan bulan sebelumnya didukung oleh cycle konsumsi di periode Ramadan dan Idulfitri,” katanya kepada Bisnis, Minggu (16/4/2023).

Banjaran memperkirakan impor migas pada periode akan turun karena masih berlangsungnya tren koreksi harga minyak global yang turun sebesar -7,34 persen sepanjang Maret 2023.

Sementara itu, impor nonmigas diperkirakan meningkat karena peningkatan aktivitas manufaktur Indonesia yang tercermin dari meningkatnya PMI Indonesia dari 51,2 pada Februari 2023 menjadi 51,9 pada Maret 2023. 

Sejalan dengan impor, Banjaran memperkirakan total nilai ekspor Indonesia pada Maret 2023 akan mencapai US$20,9 miliar, turun jika dibandingkan dengan nilai pada Februari 2023 sebesar US$21,4 miliar.

Dia menjelaskan, permintaan global cenderung melemah karena perekonomian Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang menunjukkan kontraksi selama Maret 2023. 

Di sisi lain, mitra dagang utama Indonesia, yaitu China, belum dapat menyumbang dorongan permintaan seperti yang diharapkan.

“Re-opening China juga belum berdampak besar kepada ekspor Indonesia. Inflasi di China justru menunjukan penurunan berturut-turut sejak awal tahun, dari 2,1 persen di Januari, 1,0 persen di Februari, hingga 0,7 persen di Maret,” jelasnya.

Teratat juga, impor China dari Asean melemah -8,3 persen, sedangkan impor dari Rusia meningkat hingga 31,3 persem. 

“Hal ini masih merupakan dampak dari tensi geopolitik China, dimana China cenderung mendekat kepada Rusia dan mengurangi transaksi dengan negara yang mengikuti price cap harga minyak mentah Rusia dari G7,“ katanya.

Dengan kondisi ini, ekspor Indonesia ke China ikut terancam melemah dalam sementara waktu.

Secara keseluruhan, Banjaran memperkirakan surplus neraca dagang pada Maret 2023 akan mencapai US$4,48 miliar, turun dari Februari 2023 yang sebesar US$5,48 miliar. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper