Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor RI Maret 2023 Diramal Tumbuh Dua Digit, Intip Pendongkraknya

Nilai ekspor Indonesia digadang-gadang akan tumbuh dua digit pada Maret 2023.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Total nilai ekspor Indonesia diramal tumbuh dua digit mencapai US$24,47 miliar pada Maret 2023.

Kepala Ekonom BNI Sekuritas Damhuri Nasution mengatakan bahwa nilai tersebut jika dibandingkan dengan periode Februari 2023 mengalami peningkatan sebesar 14,36 persen (month-to-month/mtm).

Namun demikian, jika dibandingkan secara tahunan, kinerja ekspor ekspor pada Maret 2023 mengalami penurunan sebesar -7,65 persen (year-on-year/yoy).

Perkembangan tersebut kata Damhuri dipengaruhi oleh kinerja perekonomian negara mitra dagang Indonesia. Permintaan dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa cenderung tertahan karena perlambatan ekonomi di kawasan tersebut.

Kinerja ekonomi AS dan kawasan Eropa cenderung turun, yang tercermin dari PMI Manufaktur di kedua negara yang semakin menurun ke zona kontraksi. Kepercayaan konsumen dan sentiment pebisnis juga cenderung semakin menurun. 

Sementara, tingkat suku bunga yang tinggi yang dimaksudkan untuk mengendalikan inflasi menjadi salah satu faktor yang menekan pertumbuhan ekonomi AS dan Eropa.

Sebaliknya, imbuh Damhuri, kinerja terkini ekonomi India, China, dan Jepang cenderung membaik, tercermin dari PMI manufaktur yang berada di zona ekspansi untuk India dan China, juga mendekati zona ekspansi di Jepang.

“Perbaikan kinerja ekonomi India, China, dan Jepang akan meningkatkan volume permintaan terhadap produk ekspor Indonesia ke negara-negara tersebut,” katanya kepada Bisnis.com, Minggu (16/4/2023).

Di sisi lain, Damhuri memperkirakan total nilai impor pada Maret 2023 akan mencapai US$19,95 miliar, meningkat sebesar 25,30 persen secara bulanan. Secara tahunan, impor Maret 2023 diperkirakan turun sebesar -9,18 persen.

Menurut Damhuri, perekonomian Indonesia terus berekspansi hingga Maret 2023, tercermin pada aktivitas sektor manufaktur yang tetap bertahan di zona ekspansi sejak September 2021.

Aktivitas sektor manufaktur yang meningkat akan mendorong permintaan terhadap bahan baku, termasuk yang diimpor. 

Selain itu, indeks kepercayaan konsumen (IKK) tetap bertahan di level yang tinggi yang mengindikasikan persepsi konsumen optimis terhadap perekonomian secara nasional maupun kondisi ekonomi daerah dan keluarganya. 

Ditambah dengan laju inflasi yang semakin terjaga, maka pertumbuhan konsumsi, termasuk produk impor, diperkirakan masih tumbuh baik.

Secara historis, impor menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) seperti Idulfitri juga cenderung meningkat. “Kenaikan impor antara lain dilakukan oleh pemerintah untuk beras, gula, daging sapi, bawang putih, dan lain-lain dalam rangka mengamankan pasokan kebutuhan pokok dalam negeri, sehingga gejolak harga lebih terbatas,” jelas Damhuri.

Dengan pertumbuhan impor yang lebih tinggi secara bulanan, dia memperkirakan neraca perdagangan pada Maret akan sedikit menurun menjadi US$4,52 miliar dari US$5,48 miliar pada Februari 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper