Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen meminta Bank Dunia untuk melakukan reformasi lanjutan tahun ini.
Hal tersebut ditujukan untuk memperluas kemampuannya membantu negara-negara berkembang menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim.
Yellen bersama dengan menteri keuangan sejumlah negara membahas bagaimana cara yang dapat dilakukan agar dapat terus mengembangkan Bank Dunia dan bank pembangunan multilateral lainnya agar mereka dapat membantu negara-negara berkembang yang lain dengan baik dalam menghadapi perubahan iklim.
Dilansir dari Reuters pada Kamis (13/4/2023), Yellen mengatakan bahwa perubahan telah disetujui dan mempertajam misi Bank Dunia untuk memastikan upayanya yang ingin mengakhiri masalah kemiskinan ekstrem, meningkatkan kemakmuran bersama, dan membangun ketahanan.
"Ini tidak berarti kita menjauh dari pekerjaan tradisional Bank Dunia. Sebaliknya, penggabungan tantangan global meningkatkan pekerjaan Bank Dunia dalam pengentasan kemiskinan dan pembangunan. Semua tujuan ini saling berhubungan," kata Yellen.
Yellen memuji perubahan neraca yang meningkatkan plafon pembiayaan Bank Dunia hingga US$50 miliar atau setara dengan Rp744 triliun dalam 10 tahun ke depan, sekaligus mempertahankan peringkat kredit AAA dan stabilitas keuangan jangka panjang.
Baca Juga
“Ini adalah pencapaian yang sangat signifikan. Kita harus mengakui dan merayakannya,” katanya.
Yellen tidak memberikan rincian secara spesifik, tetapi dia mengatakan bahwa sejumlah agenda yang akan datang dapat dimanfaatkan untuk menjaga momentum yang kuat bagi evolusi Bank Dunia.
Selain memperkuat pembiayaan, Yellen mengatakan Bank Dunia tengah berupaya mengintegrasikan tantangan regional dan global secara sistematis pada laporan diagnostik negara serta keterlibatan negara, sambil memperluas peningkatan modal swasta tambahan.