Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Pangan Menipis, Indonesia Bakal Impor Lagi?

Bapanas melaporkan stok beberapa komoditas pangan seperti beras, jagung, kedelai, cabai, daging ayam, hingga bawang merah nyaris habis.
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Stok sejumlah komoditas pangan yang tersimpan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan seperti beras, jagung, kedelai, cabai, daging ayam, hingga bawang merah nyaris habis.

Berdasarkan paparan cadangan pangan nasional per 11 April 2023 yang disampaikan Deputi Ketersediaan dan Stabilitas Pangan (KSP) Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, dalam diskusi ‘Stok Beras Jelang Lebaran, Cukup atau Kurang’, stok jagung milik Perum Bulog tersisa 6,0 ton dari total kebutuhan 1.361.438 ton per bulan.

Kemudian stok kedelai 335,77 ton dari total kebutuhan per bulan 230.718 ton, sedangkan stok cabai 0,38 ton dari total kebutuhan 90.849 ton per bulan.

Lalu, stok bawang merah milik Perum Bulog tersisa 0,80 ton dari total kebutuhan per bulan 91.056 per bulan, bawang putih 0,60 ton dari total kebutuhan 54.317 ton per bulan, dan stok telur ayam 115,28 ton dari total kebutuhan 490.286 ton per bulan.

Selanjutnya, untuk stok beragam jenis ikan yang dimiliki ID Food tersisa 297,40 ton dari total kebutuhan 1.339.425 ton per bulan, sedangkan stok daging ayam baik milik Bulog maupun ID Food tersisa 112,31 ton dari total kebutuhan per bulan 292.313 ton per bulan.

Stok minyak goreng juga nyaris habis, di mana tersisa 16.626,40 kl, yang berasal dari stok Perum Bulog sebanyak 5.284,17 kl, ID Food 1.531,23 kl, dan PTPN 9.811,00 kl. Adapun total kebutuhan minyak goreng per bulan sebanyak 610.898 kl.

Selain beberapa komoditas pangan tersebut, stok beras juga dilaporkan menipis. Per 11 April 2023, stok beras yang dimiliki Perum Bulog sebanyak 291.816 ton dan ID Food 229 ton sehingga jika di total, cadangan beras nasional tersisa 292.045 ton dari total kebutuhan per bulan 2.580.897 ton.

Terkait stok beras, pemerintah terus berupaya memenuhi cadangan beras nasional dengan menyerap beras dan gabah petani, melakukan penyesuaian harga pokok penjualan (HPP), dan berkoordinasi dengan penggiling padi untuk memasok gabah/berasnya ke Bulog sebanyak 60.000 ton.

Selain itu, Bapanas juga menugaskan Bulog untuk mengimpor beras sebanyak 2 juta ton pada tahun ini di mana dari jumlah tersebut, sebanyak 500.000 ton harus didatangkan secepatnya.

Untuk stok daging, baik sapi maupun kerbau juga dilaporkan nyaris habis. Adapun, stok daging sapi dilaporkan tersisa 7.524,91 ton dan daging kerbau sebanyak 932,33 ton sehingga di total, persediaan daging saat ini hanya 8.457,24 ton dari total kebutuhan 67.971 ton per bulan.

Terbaru, impor daging kerbau beku dari India sebanyak 18.000 ton telah tiba di New Priok Container Terminal One (NPCT1) - Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (12/4/2023).

Kedatangan 18.000 ton impor daging kerbau beku ini merupakan bagian penugasan pemerintah kepada Bulog untuk mengimpor daging kerbau beku sebanyak 100.000 ton sepanjang 2023, sebagai alternatif pilihan bagi konsumen dalam memenuhi ketersediaan akan daging serta menjaga stabilisasi harga daging di tingkat konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper