Bisnis.com, JAKARTA - Perum Bulog memastikan tidak akan ada penyelewengan atau korupsi pada program bantuan sosial (bansos) pangan berupa 10 kilogram (kg) beras yang disalurkan kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau Buwas mengatakan bansos yang akan disalurkan selama 3 bulan itu memiliki kualitas patah beras 5 persen, yang merupakan standar internasional. Dengan kualitas dan harga beras premium, bansos ini akan sulit dimanipulasi.
“Justru ini, makanya sekarang kenapa saya berusaha premium, supaya tidak ada korupsi, karena tidak ada lagi pesaingnya. Karena berasnya sudah premium, siapa lagi yang mau nandingin kita. Rugi dia untuk meningkatkan kualitas yang seperti itu dari mana harganya dapat? Pasti di atas Rp13.000, ya enggak mungkin lah,” kata Buwas saat ditemui di Kantor Wilayah Jakarta dan Banten Perum Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (6/4/2023).
Dia menuturkan, beras bansos yang disalurkan merupakan milik Bulog, sedangkan data 21,3 juta KPM berasal dari Kementerian Sosial (Kemensos).
“Sekarang berasnya Bulog, pengadaannya Bulog, kita salurkan. Setelah kita salurkan berapa banyak yang kita keluarkan, akan diaudit oleh BPK baru kita ajukan,” jelasnya.
Dia menyampaikan bahwa pada pelepasan program Bantuan Pangan ini Bulog menyediakan beras untuk alokasi 3 bulan penyaluran yang dilaksanakan sejak Maret 2023. Pengalokasian tersebut telah disiapkan untuk melayani kebutuhan penyaluran beras kepada 21,3 juta penerima atau sebanyak 213.530 ton per alokasi sehingga nantinya akan disalurkan sebanyak 640.590 ton beras.
Baca Juga
“Dalam melaksanakan penugasan ini kami berkomitmen untuk menjamin penyaluran program bantuan ini secara tepat waktu dan tepat sasaran. Guna memastikan hal tersebut, kami telah menginstruksikan ke seluruh jajaran untuk melakukan langkah-langkah percepatan penyaluran bantuan pangan untuk membantu meringankan beban pengeluaran masyarakat, utamanya dalam menghadapi bulan Ramadhan dan persiapan Idulfitri 2023,” ujarnya.
Dia mengungkapkan beras yang disalurkan terlebih dahulu akan dilakukan pengecekan kondisi kualitas dan kuantitasnya sebelum diserahterimakan dengan menggunakan kemasan 10 kg. Kemudian dilakukan koordinasi dengan pemerintah setempat dan transporter yang ditunjuk yaitu PT Pos Indonesia, PT JPLB, dan PT DNR untuk mendistribusikan beras bantuan pangan sesuai dengan penunjukan wilayah kerja masing-masing.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan penyaluran bansos atau bantuan pangan tahun 2023 ini dipercayakan kepada Bulog karena BUMN Pangan itu terbukti mampu dan berhasil menjalankan program-program pemerintah sebelumnya, terlebih lagi Bulog saat ini sudah bertransformasi menghasilkan produk-produk yang lebih berkualitas.
"Penugasan Bantuan Pangan dari presiden ini diharapkan dapat segera dirasakan manfaatnya oleh Keluarga Penerima Manfaat. Selain itu pendistribusian bantuan ini juga diharapkan dapat mengendalikan dampak inflasi untuk menjaga stabilitas harga pangan di tingkat produsen dan konsumen," kata Arief.