Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan, penerbangan Selandia Baru-Indonesia kembali dibuka dan telah beroperasi sejak 29 Maret 2023.
“Ini ada rute Auckland-Denpasar dan telah tiba dengan pesawat Boeing 787 Dreamliner dengan 302 kursi yang membawa 255 penumpang,” kata Sandiaga dalam weekly brief, dikutip Selasa (4/4/2023).
Dia menjelaskan rute tersebut mulai aktif melayani sejak 29 Maret 2023 dengan frekuensi 3 kali sepekan pada Rabu, Jumat, Minggu dan akan terus ditingkatkan.
Sandi menuturkan, wisatawan mancanegara (wisman) asal Selandia Baru merupakan wisatawan berkualitas dan selalu memberikan dampak positif kepada pariwisata dan ekonomi kreatif Tanah Air.
Kemenparekraf menargetkan, length of stay (LOS) dari Selandia Baru mencapai 10,13 hari dan average spending per arrival (ASPA) menyentuh angka US$1.736 per pax atau sekitar Rp20,6 juta.
Selain itu, pemerintah menargetkan dalam 2 hingga 3 tahun ke depan untuk menarik hingga 150.000 kunjungan wisman dari Selandia Baru, meningkat dari target sebelumnya sebesar 131.000 kunjungan.
Baca Juga
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu melaporkan, tahun ini, kunjungan negara Kiwi ke Indonesia baru berkisar di 40.000-80.000 dan untuk seluruh kawasan Oceania termasuk Australia mencapai angka tertinggi di 1,3 juta kunjungan.
Kemenparekraf sendiri telah bekerja sama dengan Air New Zealand guna menggelar aktivitas wisata pengenalan kepada pemangku kebijakan terkait guna menggaungkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia ke pasar Selandia Baru.
Kerja sama tersebut dalam rangka menyambut pengoperasian kembali rute Auckland-Denpasar oleh maskapai Air New Zealand setelah vakum selama tiga tahun karena pandemi Covid-19.
Air New Zealand’s Chief Customer and Sales Officer Leanne Geraghty cukup senang lantaran dapat kembali menghubungkan masyarakat Selandia Baru dengan Indonesia, terutama Bali.
“Bali adalah salah satu rute paling populer, dengan lebih dari 17.000 wisatawan terbang ke Denpasar pada 2019. Kami sangat senang bisa menghubungkan kembali para Kiwis [masyarakat Selandia Baru] dengan destinasi liburan teratas ini, yang merupakan rute seasonal internasional terakhir yang kami operasikan kembali pascapandemi,” ujar Leanne.