Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Strategi Kemenhub Urai Kemacetan di Tol Cipali saat Mudik Lebaran

Kemenhub menyiapkan beberapa opsi rekayasa lalu lintas pada ruas tol Cipali untuk mengurai kemacetan saat arus mudik Lebaran 2023.
Rest area jalan tol Cikopo-Palimanan km 86 ditutup karena penuh./JIBI-Abdullah Azzam
Rest area jalan tol Cikopo-Palimanan km 86 ditutup karena penuh./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan beberapa opsi rekayasa lalu lintas pada ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali) guna memperlancar arus kendaraan selama periode mudik Lebaran 2023.

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menjelaskan ruas tol Cipali akan menjadi pusat kepadatan atau penumpukan kendaraan. Hal ini mengingat keterbatasan jumlah jalur pada tol Cipali yang hanya terdiri dari 2 jalur.

Hal ini juga ditambah dengan potensi kenaikan jumlah pemudik pada masa angkutan Lebaran 2023. Budi Karya mengatakan sebanyak 123,8 juta orang akan melakukan mudik pada tahun ini, naik 44,79 persen dibandingkan masa mudik Lebaran 2022 sebanyak 85,5 juta orang.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 27,32 juta di antaranya akan menggunakan mobil pribadi, dengan 22,77 juta pemudik memakai bus dan 9,53 juta orang menggunakan mobil sewa.

Seiring dengan hal tersebut, Kemenhub telah menetapkan pemberlakuan sistem one way dan contra flow pada ruas tol Cipali selama masa angkutan Lebaran. Selain itu, pihaknya juga akan menambah area peristirahatan (rest area) dan jumlah petugas lapangan yang bersiaga pada tol tersebut.

“Ada juga beberapa teknologi yang sudah dikembangkan oleh Jasa Marga agar mereka bisa memproyeksikan kapan mereka itu berangkat," kata Budi Karya dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (4/4/2023).

Budi Karya melanjutkan, Kemenhub juga tengah membahas potensi pemberlakuan kebijakan ganjil-genap di ruas tol Cipali. Meski demikian, hal ini masih menunggu kajian dan evaluasi dari Kemenhub serta pihak-pihak terkait lainnya seperti Korlantas Polri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan lainnya.

“Akan kita kaji, mungkin seminggu sebelum (arus mudik) baru akan ditetapkan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri, Brigadir Jenderal Aan Suhanan, menjelaskan pihaknya telah menyiapkan contraflow mulai dari kilometer (KM) 47 tol Jakarta-Cikampek hingga KM 72 pada ruas tol Cipali. Dia memaparkan, pihaknya telah menyiapkan contraflow untuk 1 hingga 3 lajur.

Selanjutnya, sistem one way akan diberlakukan pada KM 72 hingga KM 414 atau hingga gerbang tol Kalikangkung.

“Setelah KM 72 karena lajurnya masih dua tidak mungkin diberlakukan contraflow dengan jarak sekitar 200 kilometer,” jelas Aan.

Aan melanjutkan, pemberlakuan rekayasa lalu lintas di tol Cipali masih menunggu regulasi terkait yang akan dikeluarkan pemerintah. Meski demikian, Korlantas Polri juga telah menyiapkan indikator-indikator pemberlakuan sistem one way dan contraflow.

Dia menyebutkan, jika jumlah kendaraan yang melintas di ruas tol Jakarta-Cikampek telah mencapai sekitar 5.800 unit, Korlantas akan langsung memberlakukan sistem contraflow.

“Kalau Cikampek sudah contra flow, maka Cipali harus one way karena itu akan bottleneck. Pemberlakuannya situasional, nanti akan ada regulasi yang mengatur jam-jam pemberlakuan rekayasa lalu lintas,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper