Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia bakal mendorong jual beli listrik antarnegara dalam skema ASEAN Power Grid (APG), sebagai agenda kepemimpinan Asean tahun ini.
Sebagai langkah awal, Indonesia bakal berunding dengan beberapa negara mitra di kawasan timur Asean untuk membentuk interkonektivitas jaringan listrik energi baru terbarukan (EBT), seperti Brunei Darussalam-Indonesia, Malaysia dan Philippines atau BIMP.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu selaku Senior Official on Energy (SOE) Leader Indonesia mengatakan kesepakatan jual beli listrik antar negara di kawasan Asia Tenggara itu baru terjadi di antara Laos, Thailand, Malaysia dan Singapura lewat cakupan LTMS.
“Nah Indonesia mendorong, kita menginisiasi bagian lainnya yaitu BIMP. Jadi area LTMS itu kan di sebelah barat, ini di sebelah timur,” kata Jisman saat ditemui selepas Kick-off Ketua Asean untuk sektor energi, Jakarta, Jumat (31/3/2023).
Asean diperkirakan memiliki sumber Energi Baru dan Terbarukan (EBT) lebih dari 17.000 gigawatt (GW) yang cukup untuk mencapai target percepatan transisi energi.
Untuk target jangka pendek, porsi EBT pada bauran energi ditargetkan mencapai 23 persen dan porsi EBT pada kapasitas pembangkit sebesar 35 persen pada 2025 sesuai ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC).
Baca Juga
Dia berharap keketuaan Indonesia itu dapat meningkatkan kerja sama antarnegara Asean untuk peningkatan pemanfaatan energi baru dan terbarukan secara masif mendatang.
“Kalau untuk ASEAN kan sebetulnya sudah banyak tapi kan lebih kurang bilateral. Misalnya seperti kita dengan Malaysia dan Kalimantan Barat dan Serawak,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memulai kick-off keketuaan Indonesia di Asia Tenggara (ASEAN) untuk sektor energi, Jakarta, Jumat (31/3/2023).
Arifin menegaskan Indonesia bakal memprioritaskan pembangunan infrastruktur konektivitas antar negara di kawasan ASEAN nantinya.
“Indonesia akan memprioritaskan ketahanan energi berkelanjutan melalui pengembangan interkonektivitas pada ASEAN Power Grid dan Trans ASEAN Gas Pipeline untuk mempercepat transisi energi di Asia Tenggara,” kata Arifin.
Adapun ASEAN Event Series perdana akan dilaksanakan pada Rabu, 5 April 2023, di Hotel Shangri-La, Jakarta.
Agenda pada kegiatan itu terkait dengan persiapan yang dibutuhkan untuk memperluas cakupan kesepakatan jual beli listrik antarnegara dalam skema APG.