Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Ingatkan Menkeu & Gubernur Bank Sentral se-Asean Tetap Waspada

Menkeu Sri Mulyani mengatakan meski ekonomi Asean telah pulih, tetapi negara di kawasan tetap perlu waspada dan bersiap untuk menghadapi sejumlah tantangan.
Menkeu Sri Mulyani memberikan pemaparan keuangan negara saat konferensi pers APBN Kita pada Selasa (14/3/2023) di gedung Kemenkeu, Jakarta Pusat. Dok. Kemenkeu RI.
Menkeu Sri Mulyani memberikan pemaparan keuangan negara saat konferensi pers APBN Kita pada Selasa (14/3/2023) di gedung Kemenkeu, Jakarta Pusat. Dok. Kemenkeu RI.

Bisnis.com, BADUNG – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa perekonomian negara anggota Asean telah berhasil meraih pertumbuhan yang melampaui tingkat sebelum pandemi Covid-19.

Hal ini disampaikannya dalam pembukaan pertemuan pertama para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral se-Asean atau Asean Finance Ministers & Central Bank Governors Meeting (AFMGM) 2023, Jumat (31/3/2023).

Pada tahun ini, Sri Mulyani mengatakan bahwa ekonomi di kawasan diharapkan bisa pulih secara keseluruhan. Hal ini sejalan dengan proyeksi beberapa organisasi internasional, bahwa perekonomian kawasan akan memiliki prospek positif di 2023.

Namun demikian, dia mengatakan bahwa negara di kawasan tetap perlu waspada dan bersiap untuk menghadapi sejumlah tantangan eksternal yang dapat menyebabkan gejolak pada perekonomian kawasan.

Oleh karena itu, negara anggota Asean dituntut untuk terus memperbarui kebijakan untuk merespons situasi yang dinamis.

“Kita juga tidak boleh terlena dengan pertumbuhan ekonomi regional yang diharapkan tinggi. Di sisi lain, kita harus secara aktif menjaga dan memitigasi situasi ini agar kita dapat terus melakukan yang terbaik dalam mereformasi ekonomi kita,” katanya.

Sri Mulyani menambahkan, di tingkat Asean, sudah banyak bidang kerja sama yang telah berjalan di bawah Kementerian Keuangan dan Bank Sentral.

Secara umum, terdapat enam inisiatif yang tercermin dalam enam komite kerja, diantaranya inisiatif pada bidang liberalisasi jasa keuangan, liberalisasi neraca modal, pengembangan pasar modal, dan inklusi keuangan, serta kerangka kerja integrasi perbankan Asean dan payments and settlements systems.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper