Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor KRL Tunggu BPKP, KCI Kaji Opsi Retrofit Kereta Lama

PT KCI mengkaji opsi retrofit kereta lama di samping menunggu audit BPKP soal impor KRL dari Jepang.
Rangkaian kereta rel listrik (KRL) yang dikelola oleh anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) berada di dipo kereta, Depok, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Rangkaian kereta rel listrik (KRL) yang dikelola oleh anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) berada di dipo kereta, Depok, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter tetap mengkaji opsi peremajaan rangkaian kereta lama melalui retrofit di tengah penantian hasil kajian Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk permohonan impor KRL bekas asal Jepang.

VP Corporate Secretary KCI Anne Purba menjelaskan pihaknya berkomitmen untuk menindaklanjuti proses pengadaan sarana KRL bukan baru sesuai arahan pemerintah. KCI juga telah mengikuti rapat bersama dengan Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan PT KAI pada 6 Maret 2023.

“Dalam rapat tersebut diputuskan proses impor KRL bukan baru akan dilaksanakan setelah ada hasil audit oleh BPKP agar mendapatkan rekomendasi pengadaan yang lebih matang,” kata Anne dalam keterangan resminya, Selasa (28/3/2023).

Dia melanjutkan, saat ini KAI dan KCI tetap meneruskan kajian untuk melakukan peremajaan sarana KRL melalui opsi retrofit. Adapun, opsi retrofit adalah penambahan atau pembaruan teknologi atau fitur baru pada rangkaian kereta lama.

Anne menambahkan pengadaan sarana KRL baru juga tetap dikaji secara komprehensif agar perencanaan kebutuhan sarana untuk pelayanan pengguna dalam jangka panjang dapat disiapkan dengan baik.

Terkait pengadaan KRL baru, Anne menuturkan KAI Commuter bersama PT Inka telah melakukan penandatanganan Kontrak Pengadaan Sarana KRL Baru pada 9 Maret 2023 di Banyuwangi. 

Penandatanganan ini dilakukan setelah melakukan kajian-kajian baik dari sisi kemampuan finansial dan juga kebutuhan perusahaan berdasarkan prediksi pengguna commuterline setelah masa pandemi agar tetap memenuhi good governance yang baik.

Dalam investasi pengadaan KRL ini, Anne menuturkan KAI Commuter sebenarnya hanya mampu membeli sebanyak 15 trainset. 

“Namun, PT KAI sebagai induk perusahaan mendukung pengadaan Sarana KRL oleh KAI Commuter bersama dengan PT INKA dengan memberikan suntikan dana sebesar Rp800 miliar untuk menambah 1 trainset lagi sehingga menjadi 16 trainset,” katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama Inka Eko Purwanto mengatakan pihaknya akan mengkaji rencana retrofit untuk rangkaian KRL milik KAI Commuter yang akan dipensiunkan pada 2023-2024 mendatang.Dia menuturkan beberapa keuntungan dari opsi retrofit adalah lebih efisien, membutuhkan sedikit perawatan, dan adanya jaminan suku cadang.

“Kami sedang siapkan kajian untuk retrofit KRL milik KCI. Rencana retrofit itu pada dasarnya yang kami gunakan hanya car body-nya, sementara teknologi-teknologinya diganti dengan yang baru,” jelasnya.

Dia memproyeksikan proses manufaktur pada retrofit KRL lama membutuhkan waktu sekitar 16 bulan. Proses manufaktur tersebut akan melalui beberapa tahap, yakni engineering, design, procurement, production, hingga pengujian (test) dan kemudian pengiriman (delivery).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper