Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Pertumbuhan Ekonomi hingga Impor Pakaian Bekas

Berita tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id pada Sabtu (25/3/2023).
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. /Freepik
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia diyakini bakal terakselerasi hingga 5 persen pada tahun ini. Kenaikan prospek dari Dana Moneter Internasional (IMF) itu disambut dengan pengesahan UU Cipta Kerja, meski masih banyak pihak yang meragukan efektivitasnya

Berita tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id. Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.

Berikut ini highlight Bisnisindonesia.id, Sabtu (25/3/2023):

1. Menjaga Akselerasi Ekonomi Indonesia Capai 5 Persen

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 akan mencapai 5 persen, seperti dilaporkan dalam keterangan resmi pada Jumat (24/3/2023). Perkiraan tersebut lebih tinggi dari perkiraan IMF sebelumnya sebesar 4,8 persen dalam laporan World Economic Outlook (WEO) edisi Januari 2023.

Proyeksi pertumbuhan direvisi ke atas pada 2023 seiring dengan perkiraan neraca transaksi berjalan (current account balance) yang terjaga, serta perkiraan masuknya arus investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) dan portofolio.

Di saat yang sama, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi undang-undang telah mendapat persetujuan dari DPR. Kehadiran beleid ini diyakini akan menjadi kepastian hukum bagi aktivitas investasi di Indonesia. 

Assistant Director IMF Western Hemisphere Department IMF Cheng Hoon Lim menyampaikan bahwa kebijakan Indonesia yang tepat, terarah, dan terkoordinasi dengan baik telah membawa Indonesia melewati tahun 2022 yang penuh tantangan dengan pertumbuhan yang sehat.

Sejalan dengan itu, Lim menilai laju kenaikan inflasi Indonesia juga terkendali dengan baik, serta sistem keuangan yang terjaga stabil.

2. Tatap Suram 2023, Emiten Properti Tak Pede Bidik Target Tinggi

Industri properti residensial atau hunian Tanah Air mengalami kebangkitan pasca pandemi meksi ditutup dengan siklus stagnansi di akhir tahun 2022. Namun demikian, diproyeksikan industri properti residensial di tahun ini akan mengalami pertumbuhan yang positif.  

Berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, penjualan properti residensial di pasar primer pada kuartal IV tahun 2022 secara tahunan tumbuh melambat. Hal ini tecermin dari penjualan properti residensial yang tumbuh sebesar 4,54 persen (yoy), lebih rendah dibanding kuartal III tahun 2022 yang sebesar 13,58 persen (yoy). 

Perkembangan penjualan pada kuartal IV tahun 2022 yang melambat terutama disebabkan oleh penurunan penjualan tipe rumah menengah yang terkontraksi sebesar -18,88 persen (yoy). Lebih lanjut, penjualan rumah kecil dan besar tercatat tumbuh melambat sebesar 14,44 persen (yoy) dan 17,28 persen (yoy), lebih rendah dari 30,77 persen (yoy) dan 19,73 persen (yoy) pada kuartal III tahun 2022. 

Adapun sejumlah hambatan dalam penjualan properti residensial primer dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kenaikan harga bahan bangunan, masalah perizinan/birokrasi, suku bunga KPR, proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR dan perpajakan. 
Kendati demikian, sejumlah emiten raksasa properti tak terlalu optimistis dengan kondisi ekonomi di tahun ini. Hal itu terlihat dengan sejumlah target pra penjualan atau marketing sales yang dibidik para emiten properti di tahun ini yang hanya mengalami sedikit kenaikan dan bahkan sama seperti tahun 2022.

Sepanjang tahun ini masih terdapat sejumlah tantangan yang mengadang sektor properti mulai dari tidak adanya stimulus insentif Pajak Pertambahan Nilai yang Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), isu resesi ekonomi global, suku bunga acuan Bank Indonesia diproyeksikan akan kembali naik yang saat ini berada di level 5,75 persen, dan mulainya kampanye tahun politik Pemilu 2024. 

 

3. Kontraksi Pasar Mobil Berkapasitas 7 Kursi Jelang Idulfitri

Menjelang musim mudik Lebaran 1444 H, penjualan mobil 4x2 berkapasitas 7 penumpang biasanya semakin diminati. Hyundai menjagokan model kendaraan serbaguna kecilnya Stargazer sebagai pilihan para pemudik.

Jelang datangnya bulan suci Ramadhan 1444 H, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menghadirkan program #DiantarSangBintang, yakni kampanye mudik ke kampung halaman dengan menggunakan Hyundai Stargazer.

“Kami berkomitmen menghadirkan pengalaman mobilitas yang lebih bermakna di setiap kesempatan. Komitmen tersebut kini kami wujudkan dengan menghadirkan kampanye #DiantarSangBintang yang menjadikan momen berkumpul bersama kerabat terdekat semakin spesial dengan Stargazer,” kata Presiden DireKTUR HMID WooJune Cha, Senin (20/3/2023).

Dalam program kampanye mudik naik Stargazer, HMID mengajak masyarakat untuk mengikuti kompetisi foto dengan mengunggah foto orang yang paling dirindukan di akun Instagram pribadi masing-masing.

Di akhir kompetisi, HMID akan memilih 10 pemenang yang akan mendapat hadiah uang tunai serta berhak #DiantarSangBintang untuk menikmati perjalanan mudik naik mobil Stargazer.

Hyundai Stargazer adalah mobil serbaguna (multipurpose vehicle/MPV) berkapasitas 7 penumpang. Stargazer merupakan model Hyundai keempat yang diproduksi lokal Cikarang, Jawa Barat. Stargazer diluncurkan di arena Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022, Kamis (11/8/2022).

Meski demikian, Hyundai telah memulai pengiriman Stargazer ke jaringan dealer sejak awal semester kedua 2022. Stargazer ditawarkan dalam empat varian, yakni Active (Rp260 juta), Trend (Rp280,2 juta), Style (Rp300,8 juta), dan Prime (Rp311,8 juta).

Sepanjang semester kedua 2022, Stargazer sebagai pendatang baru terbilang sukses besar menggaet pembeli. Bahkan, angka penjualan Stargazer melampaui beberapa model yang telah terlebih dulu masuk pasar, seperti Wuling Confero, Suzuki Ertiga, Honda Mobilio, dan Nissan Livina.

 

4. Kuda-kuda Pengelola Jalan Tol Hadapi Lonjakan Pemudik Lebaran

Momen Mudik Lebaran tahun ini menjadi euforia tersendiri. Pasalnya, tahun ini tak ada lagi kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada mudik Lebaran sehingga diyakini tingginya pergerakan pemudik. Pada momen mudik Lebaran tahun ini diproyeksikan akan ada potensi pergerakan sebesar 45,8 persen atau sekitar 123,8 juta dari jumlah penduduk Indonesia.

Berdasarkan laporan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, Tol Trans Jawa masih menjadi jalur favorit untuk pemudik. Berdasarkan hasil survei sebanyak 9,2 juta orang 33,35 persen memilih mudik melintasi jalan tol Trans Jawa. Kemudian, sebanyak 5,63 persen atau 1,5 juta memilih mudik melintasi pantai jalur utara (pantura) Jawa, dan sebanyak 1,4 juta orang atau 5,04 persen memilih jalur pantai selatan (pansela) Jawa. 

Adapun terdapat sejumlah alasan pemudik berdasarkan survei tersebut tidak memilih Pansela Jawa yakni lebih dekat tujuan lewat Pantura, lebih cepat lewat Pantura, Pantura lebih aman dan nyaman, Pansela rawan macet dan kondisi jalan Pansela yang berkelok-kelok. Kekurangan Pansela Jawa adalah jalan rusak, prasarana penunjang kurang, jalan sempit dan berkelok, kemacetan dan keamanan jalan.

Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan tidak adanya pembatasan dan larangan perjalanan membuat pergerakan mudik Lebaran di tahun ini akan tinggi. 

Untuk mensukseskan momen mudik Lebaran tahun ini memang perlu dilakukan dan mendapat perhatian oleh pemerintah yakni pengaturan rest area di jalan tol. Selain itu juga perlu dilakukan pengelolaan atau manajemen pelabuhan penyeberangan Merak – Bakauheni. 

 

5. Impor Pakaian Bekas Masih Merekah, Regulasi Jadi Celah

Aktivitas jual beli di lantai 2 Pasar Senen Blok III tetap berjalan normal. Terlihat tidak ada toko tutup. Padahal, lokasi ini baru saja menjadi sasaran patroli aparat kepolisian. 

Pedagang masih lalu-lalang membawa karung-karung berisi pakaian bekas atau ballpress. Pembeli juga masih memadati toko-toko untuk memilih barang dagangan. Kondisi ini normal. Sebab sejak lama, Pasar Senen dikenal sebagai surga bagi pemburu pakaian bekas dengan harga miring. Namun belakangan aparat mulai menyasar lokasi itu.

Aksi aparat pada Senin (20/3/2023) lalu agaknya tak dapat disebut penggerebekan. Sebab, pedagang di lokasi ini telah lama menjual pakaian berkas impor di sana.

Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri bersama Tim dari Ditjen Bea Cukai menggerebek ruko di Pasar Senen Blok III Jakarta Pusat. Ruko tersebut disinyalir menjadi gudang penyimpanan pakaian bekas hasil impor. Di lokasi tersebut, tim melakukan penggeledahan di 2 tempat. Di sembilan ruko kami temukan adanya balpres dengan jumlah hitungan sementara sekitar kurang lebih 513 balpres. 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper