Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Tekan Pengeluaran, Bed Bath & Beyond Bakal PHK 1.300 Karyawan

Karyawan Bed Bath & Beyond yang terdampak PHK adalah pekerja di New Jersey, termasuk di jaringan diskon kesehatan dan kecantikan Harmon. 
Asahi Asry Larasati
Asahi Asry Larasati - Bisnis.com 25 Maret 2023  |  14:06 WIB
Tekan Pengeluaran, Bed Bath & Beyond Bakal PHK 1.300 Karyawan
Kendaraan melintas di depan toko Bed Bath & Beyond Inc. di Los Angeles. - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bed Bath & Beyond Inc berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 1.300 orang dari total karyawan di New Jersey, termasuk di jaringan diskon kesehatan dan kecantikan Harmon. 

Rencana PHK ini dilakukan menjelang perubahan undang-undang (UU) ketenagakerjaan di negara bagian Amerika Serikat (AS) pada April yang mewajibkan perusahaan-perusahaan yang memiliki 100 karyawan atau lebih untuk memberitahukan kepada karyawan mereka 90 hari sebelum penutupan pabrik dan pemangkasan massal, dan bukan 60 hari.

Dilansir dari Bloomberg pada Sabtu (25/3/2023) pihak Bed Bath & Beyond menyampaikan bulan lalu mereka berencana untuk mengumpulkan dana sekitar US$1 miliar, melalui penawaran saham preferen dan waran, untuk menghindari kebangkrutan.

Pada Januari, peritel ini menyampaikan akan memberhentikan lebih banyak karyawan untuk mengurangi biaya, setelah tahun lalu mengumumkan akan memangkas 20 persen tenaga kerja perusahaan dan rantai pasokannya.

Keputusan ini memperpanjang sulitnya menjalankan usaha di tengah krisis ekonomi. 

Adapun sebelumnya Neiman Marcus, peritel barang mewah asal Amerika Serikat, melakukan PHK terhadap 500 karyawan atau sekitar 5 persen dari total tenaga kerja perusahaan tersebut.

Keputusan PHK tersebut dilakukan lantaran jaringan departemen store mewah ini ingin memangkas pengeluaran. Perusahaan ini juga mengatakan bahwa Chief Product and Technology Officer Bob Kupbens akan mengundurkan diri dari posisinya. Presiden Neiman Marcus Ryan Ross akan memimpin divisi pengembangan grup tersebut. 

Kemudian, Presiden Department Store Bergdorf Goodman Darcy Penick akan mengambil alih kepemimpinan di tingkat grup untuk organisasi NMG Product & Technology. Pemangkasan karyawan ini memperpanjang daftar PHK massal pebisnis retail di masa sulit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

PHK Massal ritel ekonomi as
Editor : Aprianto Cahyo Nugroho

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top