Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Singapura 6,3 Persen

Otoritas Singapura (MAS) mencatat inflasi secara umum di negara pulau itu mencapai 6,3 persen pada Februari 2023. Membaik, namun masih tinggi setara 2008.
Patung Merlion berdiri di depan gedung-gedung pencakar langit di Singapura./Bloomberg-Wei Leng Tay
Patung Merlion berdiri di depan gedung-gedung pencakar langit di Singapura./Bloomberg-Wei Leng Tay

Bisnis.com, JAKARTA - Inflasi Singapura dilaporkan berada pada level 6,3 persen per Febuari 2023 (year-of-year/yoy). Inflasi ini masih tinggi dibandingkan riwayat 25 tahun terakhir yang berada dalam rentang deflasi hingga 2 persen. 

Inflasi tinggi dalam catatan trading tradingeconomics pada 25 tahun terjadi saat krisis keuangan yakni 2008, inflasi sempat meningkat di sekitar 4,6 persen pada 2012 lalu kembali mereda. Sementara saat pandemi, inflasi bulanan Singapura sempat melonjak ke level 7,5 persen pada Agustus dan September 2022 untuk kemudian turun di kisaran 6 persen lebih. Inflasi Singapura pada Januari 2023 sendiri berada pada level 6,6 persen.   

Sementara itu, indeks harga konsumen utama (inflasi inti) Singapura berada pada level 5,5 persen. Tidak berubah dibandingkan periode Januari 2023.

Dilansir dari Reuters pada Kamis (23/3/2023), Otoritas Moneter Singapura (MAS) melaporkan inflasi di bulan Februari masih berada di level yang sama seperti di bulan Januari, yang merupakan laju tercepat yang terlihat sejak November 2008.

Inflasi Singapura 6,3 Persen

Inflasi Singapura dalam 25 tahun terakhir (1998 sampai dengan 2023)./Tradingeconomics.

MAS menjelaskan inflasi inti kemungkinan akan bertahan di sekitar 5 persen hingga awal 2023. Otoritas memproyeksikan tingkat inflasi inti tahun ini diproyeksi pada level 3,5-4,5 persen, dengan inflasi 5,5-6,5 persen.

"Inflasi mungkin terlihat tinggi dari tahun ke tahun, namun inflasi telah mulai moderat lebih dari yang diperkirakan dalam beberapa bulan terakhir," kata analis MUFG, Jeff Ng.

Adapun, kepala riset Asia di ANZ Khoon Goh mengatakan meskipun inflasi inti telah mencapai puncaknya dan akan mulai menurun dalam beberapa bulan mendatang. Dia menilai MAS masih perlu memperketat kebijakan di April.

"Inflasi masih sangat tinggi, jauh di atas rata-rata historis, MAS perlu mengetatkan kebijakan lebih lanjut untuk memastikan bahwa ekspektasi inflasi tetap terjaga dengan baik," pungkasnya.

MAS memperketat kebijakan moneternya empat kali 2022, dengan mengerek suku bunga yang cukup mengejutkan pasar. Per Februari 2023, suku bunga acuan di Singapura berada pada level 3,45 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper