Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Thrifting Disebut Bunuh UMKM, Pedagang Pasar Senen Protes Banjir Impor China

Bukan thrifting yang membunuh UMKM, tapi pakaian impor dari China yang menguasai 80 persen pasar Indonesia, sepenggal bunyi spanduk di Pasar Senen.
Pedagang Pasar Senen melakukan protes terhadap tudingan bahwa thrifting mengancam industri dan UMKM dalam negeri/Bisnis-Widya Islamiati
Pedagang Pasar Senen melakukan protes terhadap tudingan bahwa thrifting mengancam industri dan UMKM dalam negeri/Bisnis-Widya Islamiati

Bisnis.com, JAKARTA – Pedagang Pasar Senen yang belakangan disorot sebagai mata rantai bisnis impor ilegal pakaian bekas bereaksi. Mereka menolak  thrifting dianggap sebagai biang keladi runtuhnya industri tekstil, melainkan banjir produk impor asal China.

Protes itu disampaikan para pedagang di sekitar di sekitar Pasar Senen Blok III. Di area pasar yang menjajakan pakaian bekas impor ini, para pedagang membentangkan  spanduk penolakan terhadap persepsi bahwa thrifting membunuh industri tekstil dan UMKM.

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menilai kehadiran barang impor ilegal ini mengganggu industri dalam negeri, termasuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menyasar pembeli dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Berdasarkan pantauan Bisnis pada Jumat (24/3/2023), spanduk bernada sama  dipasang di berbagai sudut Pasar Senen Blok III, seperti di pagar depan gedung, di kolong flyover depan Pasar Senen Blok III serta di area lantai 2, lantai khusus yang menjajakan barang bekas impor.

Spanduk tersebut bertuliskan "Bukan thrifting yang membunuh UMKM, tapi pakaian impor dari China yang menguasai 80 persen pasar Indonesia, Menteri Perdagangan sebenarnya melindungi siapa? Jangan korbankan kami, Kami melawan".

Berdasarkan informasi lapangan yang dihimpun, spanduk-spanduk tersebut baru dipasang usai adanya penggerebekan 19 toko barang bekas impor di area ini pada Senin (20/3/2023).

Manager Area 01 Pasar Senen Yohanes Daramonsidi menyebutkan, pihaknya memang memberikan izin pedagang untuk menyuarakan aspirasi melalui spanduk, dengan syarat masih di area Pasar Senen Blok III.

"Kami membebaskan untuk mereka menyampaikan aspirasi mereka, dari pada mereka nutup jalan [demo] jadi kita persilahkan mereka pasang spanduk di area kita," kata Yohanes saat ditemui di Pasar Senen Blok III, Jakarta pada Jumat (24/3/2023).

Menurut Yohanes, usai ramainya aktivitas jual beli pakaian bekas di pemberitaan, pedagang terkait butuh mengeluarkan aspirasinya. "Kan mereka juga butuh bersuara," tambah Yohanes.

Diberitakan Bisnis sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menilai kehadiran barang impor ilegal ini mengganggu industri dalam negeri, termasuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menyasar pembeli dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.

"Kita ingin melindungi UMKM, yang terganggu barang bekas ini, kan produk menengah. Justru ini market UMKM," kata Teten dalam diskusi dengan awak media di Kantor Kemenkop UKM pada Senin (13/3/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Widya Islamiati
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper