Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai penerbangan disebut belum mengajukan penerbangan tambahan atau extra flight selama periode mudik Lebaran 2023.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Adita Irawati, mengatakan sejauh ini belum ada maskapai penerbangan yang mengajukan frekuensi tambahan untuk periode angkutan Lebaran 2023.
“Sampai saat ini belum ada permintaan extra flight dari maskapai kita. Pada dasarnya Kemenhub sangat menyambut baik permintaan ini untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama mudik Lebaran,” kata Adita saat dihubungi, Selasa (21/3/2023).
Adapun, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub sebelumnya juga telah mengirimkan surat imbauan kepada badan usaha angkutan udara niaga berjadwal dan perusahaan angkutan udara berjadwal asing terkait penambahan penerbangan ini.
Dalam surat tertanggal 8 Maret 2023 yang ditandatangani oleh Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara, Putu Eka Cahyadhi tersebut, kenaikan penumpang pesawat diprediksi akan terjadi pada periode 15 – 30 April 2023.
Seiring dengan hal tersebut, maskapai dapat menyampaikan permohonan penerbangan tambahan lebih awal.
Baca Juga
“Dalam mengajukan permohonan ini agar mempertimbangkan kesiapan armada dan SDM, ketersediaan kapasitas di bandar udara, serta tetap berkoordinasi dengan stakeholder penerbangan terkait dalam rangka menjaga keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan kelancaran pelaksanaan penerbangan,” demikian kutipan surat tersebut.
Sebelumnya, Kemenhub mencatat 412 pesawat telah termasuk dalam armada yang disiapkan untuk masa angkutan Lebaran 2023. Maskapai Lion Air dan Batik Air menyumbang jumlah pesawat terbanyak.
Direktur Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara (KPPU) Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, M Mauludin, mengatakan jumlah ini meningkat dibandingkan armada yang disiapkan pada masa angkutan Lebaran 2022 sekitar 340 pesawat.
“Jumlahnya masih bisa bertambah, karena masih ada 112 pesawat yang sedang di tahap maintenance,” jelas Mauludin.