Bisnis.com, JAKARTA – Masyarakat pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek mengeluhkan penggunaan kereta dengan 8 rangkaian saat jam sibuk yang dinilai tidak dapat mengakomodasi lonjakan jumlah penumpang pada waktu tersebut.
Dalam sebuah unggahan foto pada akun Twitter @workfess, terlihat penumpukan penumpang yang terjadi pada peron 2 Stasiun Sudirman, Jakarta pada Rabu (15/3/2023) pekan lalu.
Keterangan atau caption pada foto tersebut menyebutkan KRL pada jalur tersebut mengalami gangguan pada jam pulang kerja.
Akun tersebut juga mengeluhkan rangkaian kereta yang tidak memadai untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di saat jam sibuk seperti waktu pulang kerja. KRL pada foto itu disebutkan hanya terdiri dari 8 rangkaian kereta.
“KRL gangguan di jam pulang kerja adalah suatu bencana yang sangat duar! Mana 8 gerbong mulu,” demikian kutipan pada caption foto tersebut saat diakses pada Selasa (21/3/2023).
Keluhan tersebut turut dikomentari oleh sejumlah netizen pada thread tersebut. Akun @_ayya** meminta KAI Commuter untuk mengembalikan rute KRL ke jalur sebelumnya. Dia juga meminta PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter untuk tidak menggunakan KRL dengan 8 gerbong pada saat jam sibuk.
Baca Juga
Sementara itu, akun twitter @cindyrav*** juga meminta KCI untuk menggunakan KRL dengan 10 atau 12 rangkaian pada jam berangkat dan pulang kantor. Pasalnya, jumlah penumpang pada jam-jam tersebut akan sangat banyak.
Terkait hal tersebut, Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter, Leza Arlan, menjelaskan kendala pada unggahan Twitter tersebut terjadi pada commuterline No.6048C relasi Kampung Bandan – Bekasi via Manggarai saat akan masuk ke jalur 1 Stasiun Jatinegara pada Rabu (15/3/2023) lalu sekitar pukul 15.11 WIB.
“Untuk penumpukan pada tanggal 15 [Maret] dikarenakan adanya gangguan teknis pada prasarana,” jelas Leza saat dikonfirmasi.
Untuk mengantisipasi penumpukan penumpang pada jam-jam sibuk, dia mengatakan KAI Commuter juga telah menambah jumlah perjalanan kereta. Leza menuturkan, saat ini jumlah perjalanan KRL Jabodetabek telah mencapai 1.099 dari sebelumnya 1.081 perjalanan.
Adapun, terkait penggunaan kereta dengan jumlah rangkaian yang lebih banyak, Leza mengatakan pihaknya terus melakukan optimalisasi sarana yang tersedia untuk mengangkut seluruh pengguna commuterline pada jam-jam sibuk.
“Sejauh ini kami memiliki 98 armada KRL dan tidak ada pengurangan perjalanan. Jadi, optimalisasi sarana akan terus dilakukan,” ungkapnya.